Kinerja memuaskan, simak rekomendasi saham AKRA



JAKARTA. Kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di kuartal I 2015 cukup memuaskan. Perusahaan dengan lini bisnis utama perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ini membukukan peningkatan laba bersih sebesar 63,8% YoY. Analis Valbury Asia Securities, Budi Rustanto menilai kinerja keuangan AKRA pada kuartal pertama tahun 2015 masih relatif baik. AKRA mengalami peningkatan laba bersih 63,8% YoY dari yang sebelumnya hanya Rp 180 miliar pada kuartal satu tahun 2014 menjadi Rp 295 miliar pada kuartal yang sama tahun ini.

Peningkatan laba dipengaruhi oleh beberapa indikator, salah satunya pertumbuhan ada pendapatan lini bisnis perdagangan dan distribusi bahan kimia dasar. Dibanding tahun lalu pendapatan di lini bisnis ini naik 18,8% yoy dari Rp 788 miliar pada 1Q14 menjadi Rp 936 miliar pada 1Q15. “Kami tetap memberikan outlook positif terhadap kinerja keuangan AKRA pada kuartal I-2015,” jelas Budi dalam riset 22 April 2015. Begitupun dengan volume distribusi bahan kimia yang relatif stabil dengan peningkatan sebesar 0,6% yoy dari 337.193 MT pada kuartal I-2014 menjadi 339.309 MT pada kuartal I-2015. Untuk itu, kontribusi pendapatan AKRA dari lini bisnis ini memberikan kontribusi sekitar 89,2% terhadap pendapatan konsolidasi pada kuartal 1 tahun 2015. Meskipun begitu, pendapatan persero mengalami penurunan sebesar 14,7% yoy dari Rp 5,63 triliun pada kuartal I-2014 menjadi Rp 4,8 triliun pada kuartal I-2015. Penurunan ini disebabkan menurunnya pendapatan lini bisnis perdagangan dan distribusi sebesar 18,4% yoy dari Rp 5,25 triliun pada 1Q14 menjadi Rp 4,28 triliun pada 1Q15. Senada dengan Budi, analis Samuel Sekuritas Indonesia, Brent Chinn juga menilai kinerja AKRA pada kuartal I tahun 2015 ini cukup baik. Menurutnya, proyek Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Jawa Timur yang tahap pertamanya telah rampung membuat kinerja keuangan AKRA menjadi bagus.

AKRA mulai membukukan penjualan lahan industri pada JIIPE senilai Rp 94 miliar pada kuartal I-2015. Ia menjelaskan selama 2014, perseroan telah menjual lahan industri seluas 20-30 ha dengan harga jual rata-rata US$ 150-180 per meter persegi dan akan dibukukan sebagai pendapatan tahun 2015. “Penjualan lahan industri AKRA diperkirakan mencapai 100-150 ha tahun ini, pengembangan proyek JIIPE akan menjadi pendorong utama untuk mencapai pertumbungan jangka panjang,” ujar Brent. Menurut Budi Rustanto, kinerja AKRA diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2015 dengan peningkatan level margin bisnis perdagangan dan distribusi BBM. Budi mengasumsi pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 3,1% yoy pada tahun ini. Adanya ekspetasi kenaikan volume distribusi BBM juga mendukung pertumbuhan laba perseroan tahun ini. “Volume distribusi BBM akan naik untuk industri dan pertambangan karena penurunan harga minyak global yang menyebabkan produsen batu bara meningkatkan aktivitas operasi penambangan tahun ini,” jelas Budi Selain itu, penurunan harga minyak dunia juga menyebabkan selisih harga BBM bersubsidi dengan non-subsidi menjadi lebih kecil. Sehingga meningkatkan permintaan BBM pertamax. Dengan demikian, bisnis distribusi BBM AKRA diharapkan mengalami pertumbuhan dalam jangka panjang.


Brent Chinn menuturkan AKRA berencana membangun dua pembangkit listrik berkapasitas 600 MW di JIIPE. Total nilai investasi pembangunan pembangkit listrik ini diperkirakan mencapai US$ 1,5 miliar. Pembangunan pdua pembangkit listrik ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga tahun ke depan yang dipercaya memberikan tambahan pendapatan dari penjualan listrik. Budi Rustanto merekomendasikan buy dengan target harga Rp 6.000. Sedangkan Brent Chinn merekomendasikan beli di harga Rp 6.175. Adapun analis dari Trimegah Securities, Willinoy Sitorus merekomendasikan beli dengan target harga di Rp 5.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa