KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan kinerja positif hingga kuartal III-2023. Merujuk laporan keuangannya, MITI mencatatkan kenaikan pendapatan 236% menjadi Rp 244,9 miliar dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar Rp 72,7 miliar. Melesatnya pendapatan MITI ini tak terlepas dari transformasi yang dilakukan MITI menjadi salah satu penggerak utama di bidang jasa pelayaran dan total logistik sejak Desember 2022. “Hal ini merupakan dampak positif dari keputusan strategis perseroan melakukan akuisisi PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan PT Karya Abdi Luhur (KAL) pada Desember 2022 lalu,” ungkap Direktur Keuangan MITI Ignatius Edy Suhardaya saat dihubungi Kontan, Kamis (09/11).
Baca Juga: Kinerja Surge (WIFI) Melesat hingga Kuartal III, Ini Pemicunya Memang pendapatan MITI di kuartal-3 ini berasal dari tiga sektor di bidang jasa pelayaran dan logistik. Pertama, pendapatan yang berasal dari sektor jasa pelayaran dengan nilai Rp 45,28 miliar kemudian jasa pengelolaan dan keagenan kapal senilai Rp 39,2 miliar dan jasa bongkar muat senilai Rp 160,43 miliar. “Sebagai catatan sektor bongkar muat (stevedoring) yang merupakan usaha inti PT Karya Abdi Luhur yang berhasil memberikan kontribusi pendapatan paling besar ke Perseroan nyaris 66%,” katanya. Kenaikan pendapatan ini juga membuat laba MITI melesat 325% menjadi Rp 36,54 miliar dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar Rp 8,58 miliar. Kemudian, terkait ekspansi jelang tutup tahun, Ignatius mengatakan perseroan tetap dan akan selalu terbuka dalam mencari peluang peluang baru untuk meningkatkan pertumbuhan secara organik dan anorganik.
Baca Juga: Laba Mitra Investindo (MITI) Melesat 325% Jadi Rp 36,54 Miliar pada Kuartal III 2023 “Salah satu keberhasilan Perseroan dalam menangkap peluang adalah Perolehan kontrak untuk Penyediaan Tug Boat & Drill Pipe Barge Pendukung Project dari Pertamina Hulu Mahakam di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2023 kemarin dengan nilai kontrak sebesar Rp 47 miliar untuk satu tahun ke depan,” jelasnya. Dengan pencapaian kinerja yang positif, MITI optimistis di akhir tahun 2023 pendapatan MITI bisa tembus Rp 320 miliar lebih dengan laba bersih Rp 60 miliar. “Ini karena sektor pelayaran dan logistik secara nasional atau regional masih sangat menjanjikan dan berdasarkan data BPS secara
year on year pada Semester-I sektor Transportasi dan Pergudangan tumbuh 15,28% jauh di atas sektor industri lain,” tuturnya. Untuk mencapai target tersebut, MITI ungkap Andreas terus menargetkan terobosan baru dalam bisnis, serta
availability kapal yang selalu di atas 90%. “Lalu kami juga melakukan
docking atau perawatan secara terjadwal serta memberikan pelatihan pelatihan pada crew dan karyawan back office sesuai bidang yang ditanganinya,” katanya. Baca Juga: Mitra Investindo dan PAL Gandeng IRL Dirikan Perusahaan Patungan Bidang EBT Biomassa Terkait capex atau anggaran belanja modal Ignatius mengatakan tahun ini perseroan menganggarkan dana kurang lebih Rp10 miliar. Angka ini tidak terlalu besar karena armada kapal yang dimiliki serta aset-aset yang dimiliki perseroan dinilai masih produktif dan mampu menunjang kebutuhan operasional dengan baik.
“Sampai dengan kuartal III tahun ini, anggaran capex Perseroan sudah terealisasi hampir Rp 9 miliar, untuk pengadaan forklift di PT Karya Abdi Luhur dan docking kapal di PT Wasesa Line,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli