KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan sepanjang tahun 2020. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 39,47 juta. Raihan ini menurun 69,5% dari realisasi laba bersih ITMG pada tahun 2019 yang mencapai US$ 129,42 juta. Alhasil, laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan silusian (nilai penuh) ITMG juga menurun, dari US$ 0,12 menjadi US$ 0,04. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan ITMG. Tahun lalu, ITMG membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,18 miliar, atau menurun 30,9% dari realisasi pendapatan ITMG tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,71 miliar.
Dalam risetnya, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, penurunan kinerja ini seiring dengan produksi batubara yang lebih rendah, volume penjualan yang lebih rendah, dan harga jual rata-rata (average selling price /ASP) yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. NH Korindo Sekuritas memperkirakan kinerja ITMG akan tumbuh tahun ini, dengan proyeksi pendapatan di tahun 2021 menjadi US$ 1,5 miliar atau naik 28,8% secara year-on-year (YoY), dengan proyeksi torehan laba bersih lebih dari US$84 juta, atau naik 112,7% YoY. Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih Indo Tambangraya (ITMG) kompak turun, begini kata analis “Kami memproyeksikan harga batubara akan lebih tinggi dari tahun 2020, dan pemulihan ekonomi di beberapa negara seperti China dan India akan meningkatkan permintaan batubara,” tulis Maryoki dalam riset, Jumat (26/2). Tahun ini, produksi batubara ITMG diproduksi menurun ke level 19 juta ton seiring datangnya cuaca ekstrim termasuk curah hujan yang deras, sehingga dapat mengganggu aktivitas penambangan batubara pada awal 2021.