Kinerja MI Danantara Tumbuh Dua Digit hingga Kuartal III-2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer investasi (MI) di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mencatat kinerja positif. Meskipun bukan yang terbesar, dana kelolaan reksadana MI pelat merah berhasil tumbuh dua digit hingga kuartal III-2025.

Berdasarkan data Infovesta Utama, PT Bahana TCW Investment Management menjadi MI pelat merah dengan dana kelolaan terbesar. Hingga September 2025, total AUM reksadananya mencapai Rp 50,17 triliun, naik 13,62% sejak awal tahun.

Tidak hanya Bahana TCW, sejumlah MI milik bank-bank Himbara juga menunjukkan pertumbuhan solid. PT BNI Asset Management mencatat kenaikan AUM 14,79% menjadi Rp 28,73 triliun, kemudian PT Mandiri Manajemen Investasi tumbuh 12,99% menjadi Rp 30,70 triliun hingga September 2025.


Sementara itu, PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) juga mencatat peningkatan dana kelolaan sebesar 11,32% menjadi Rp 44,57 triliun.

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Salurkan Pembiayaan Rp 7,9 Triliun hingga Oktober 2025

Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, mengatakan produk reksa dana pasar uang seperti Seruni Pasar Uang II, Seruni Pasar Uang III, serta Gamasteps Pasar Uang tercatat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan AUM.

Selain itu, produk campuran BRI Balanced Regular Income Fund (BRIF) juga menjadi salah satu penopang utama.

“Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap konsistensi kinerja produk dan kekuatan distribusi dalam ekosistem BRI Group,” ujar Tina kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).

Ke depan, BRI-MI berfokus memperkuat posisinya sebagai manajer investasi nasional dengan kapabilitas global. Perseroan menyiapkan tiga prioritas utama, yakni inovasi produk dan digitalisasi, optimalisasi sinergi BRI Group, serta peningkatan tata kelola dan manajemen risiko.

Melalui strategi tersebut, BRI-MI menargetkan peningkatan pangsa pasar di industri reksa dana dan perluasan basis investor, sekaligus berkontribusi dalam memperdalam pasar modal domestik.

Kepala Riset Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, menilai performa positif MI di bawah Danantara didorong oleh aliran dana dari investor ritel, khususnya di reksadana pendapatan tetap dan pasar uang yang relatif stabil.

Baca Juga: Dana Kelolaan MI Danantara Tumbuh Dua Digit Hingga Kuartal III-2025

“Pendorong utama aliran dana retail dari APERD, baik dari bank maupun online, ke reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang," kata Wawan kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).

Namun di balik capaian tersebut, muncul kabar bahwa Danantara tengah mempertimbangkan merger MI milik bank-bank Himbara. Jika rencana itu terwujud, Wawan memperkirakan MI pelat merah hasil penggabungan dapat menguasai sekitar 20% pangsa pasar industri reksadana nasional.

“Kalau Bahana ikut, bisa mencapai Rp 158 triliun, tetapi karena Bahana merupakan joint venture dengan TCW, mungkin tidak bisa langsung bergabung kecuali ada perubahan kepemilikan,” papar Wawan.

Kinerja positif ini memperkuat posisi MI pelat merah sebagai pemain penting di industri reksadana nasional, sekaligus membuka jalan menuju konsolidasi besar yang bisa mengubah peta pengelolaan investasi di Tanah Air.

Selanjutnya: Tingkatkan Nilai Jual, BCA Edukasi Penenun Songket Pakai Pewarna Alam

Menarik Dibaca: Tingkatkan Nilai Jual, BCA Edukasi Penenun Songket Pakai Pewarna Alam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News