JAKARTA. Bisnis migas PT Mitra Investindo Tbk nampaknya belum bisa menggeliat. Harga minyak dan gas global yang masih tertekan belum memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk melakukan eksplorasi. Apalagi lini bisnis lainnya, yakni pertambangan batu granit tengah dalam proses penjualan. Oleh karena itu, perusahaan berkode saham MITI ini hanya mematok target pendapatan konservatif. Meskipun, dari sisi produksi minyak tahun ini diperkirakan akan meningkat 10% dibandingkan dengan tahun lalu Yoyong, Direktur Keuangan MITI mengatakan, perusahaan baru bisa melakukan eksplorasi di Blok Garung, Kalimantan Tengah, jika harga minyak sudah mencapai US$ 60 per barel. Sejauh ini, Blok Garung masih dalam tahap awal persiapan eksplorasi, perusahaan baru menargetkan bisa melakukan uji seismik pada tahun depan. Rencana tersebut mundur, akibat harga minyak yang belum membaik, sehingga perusahaan memilih untuk menahan rencana eksplorasi.
Kinerja MITI 2017 tergantung harga migas
JAKARTA. Bisnis migas PT Mitra Investindo Tbk nampaknya belum bisa menggeliat. Harga minyak dan gas global yang masih tertekan belum memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk melakukan eksplorasi. Apalagi lini bisnis lainnya, yakni pertambangan batu granit tengah dalam proses penjualan. Oleh karena itu, perusahaan berkode saham MITI ini hanya mematok target pendapatan konservatif. Meskipun, dari sisi produksi minyak tahun ini diperkirakan akan meningkat 10% dibandingkan dengan tahun lalu Yoyong, Direktur Keuangan MITI mengatakan, perusahaan baru bisa melakukan eksplorasi di Blok Garung, Kalimantan Tengah, jika harga minyak sudah mencapai US$ 60 per barel. Sejauh ini, Blok Garung masih dalam tahap awal persiapan eksplorasi, perusahaan baru menargetkan bisa melakukan uji seismik pada tahun depan. Rencana tersebut mundur, akibat harga minyak yang belum membaik, sehingga perusahaan memilih untuk menahan rencana eksplorasi.