Kinerja moncer, KOBX naikkan target pendapatan jadi US$ 110 juta di tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat terintegrasi, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) berhasil membukukan kinerja yang memuaskan di kuartal ketiga tahun ini. KOBX terpantau mengalami lonjakan pendapatan hingga 154% menjadi US$ 89,48 juta per September 2021, dari sebelumnya US$ 35,20 juta pada periode yang sama di tahun 2020. 

Mengutip keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id hari ini (3/10), pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh pertumbuhan penjualan pada segmen unit alat berat sebesar US$ 48,96 juta, menjadi US$ 68,55 juta di tahun 2021 ini. Jumlah ini terkerek 250% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Tak hanya itu, pertumbuhan juga dijumpai pada segmen unit KOBX yang lain. Seperti segmen suku cadang yang per September 2021 ini membukukan pendapatan sebesar U$ 11,55 juta, atau tumbuh 32,57% ketimbang periode yang sama tahun 2020 senilai U$ 8,72 juta.


"Segmen ini berkontribusi 12,91% terhadap pendapatan persih Kobexindo, atau terbesar kedua setelah segmen penjualan unit alat berat (76,61%)," ungkap Wakil Presiden Direktur PT Kobexindo Tractors Martio. 

Segmen terbesar ketiga adalah segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan. Martio menyebut, segmen ini berhasil meraih pendapatan sebesar US$ 6,1 juta, atau setara kontribusi 6,80% terhadap pendapatan konsolidasian perusahaan di tahun ini. 

Baca Juga: Kobexindo Tractors (KOBX) optimistis target pendapatan US$ 71 juta dapat terealisasi

"Sepanjang Sembilan bulan pertama, segmen ini tumbuh 88,89 % dibandingkan pencapaian periode sama tahun 2020 lalu yakni US$ 3,22 juta," sambungnya. 

Pencapaian positif di sembilan bulan pertama tahun ini, membuat manajemen Kobexindo memutuskan untuk merevisi naik target pendapatan 2021, dari semula US$ 70 juta menjadi US$ 110 juta. Menurutnya, keputusan ini merupakan hasil dari analisa pencapaian penjualan di semester I-2021 yang dikonfirmasi terhadap kinerja pada akhir September 2021, serta prospek penjualan hingga akhir tahun mendatang secara prudent. 

Dia menambahkan, permintaan batu bara yang kian melonjak juga menjadi katalis utama pertumbuhan permintaan alat berat nasional hingga akhir tahun nanti. "Persiapan menyambut musim dingin dan keterbatasan pasokan batu bara di negara tujuan ekspor menjadi salah-satu pertimbangan prospek kenaikan permintaan alat berat di Indonesia," tutur Martio. 

 
KOBX Chart by TradingView

Solidnya kinerja pendapatan dan strategi pengelolaan biaya yang terukur, membuat pertumbuhan beban lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan. Hal ini terpancar dari laba bruto Kobexindo pada sembilan bulan pertama ini, yang tumbuh 155,65% menjadi US$ 16,83 juta dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai US$ 6,58 juta. 

Begitu pula dengan laba usaha yang tumbuh signifikan menjadi US$ 7,11 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, tercatat minus hingga US$ 2,45 juta. 

“Kami terus memantau perkembangan industri batu-bara yang menjadi motor pertumbuhan penjualan alat berat. Manajemen akan terus memperkuat portofolio pendapatan untuk menciptakan nilai tambah dan bisnis yang berkelanjutan/ sustainable,” tutup Martio. 

Selanjutnya: Bisnis penjualan alat berat masih menjadi sumber utama pendapatan Kobexindo Tractors

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .