Kinerja Multifinance pada Semester I-2024 Ditopang Pembiayaan Modal Kerja



JAKARTA, KONTAN.CO.ID. Meskipun penjualan otomotif mengalami penurunan selama Semester I-2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa segmen pembiayaan modal kerja tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan piutang di perusahaan pembiayaan (multifinance).

Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF), Stanley Setia, menyatakan bahwa walaupun terjadi penurunan penjualan otomotif di Indonesia pada Semester I-2024, kinerja pembiayaan MUF masih mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, terutama di segmen pembiayaan modal kerja. 

Menurut Stanley, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen ini sebesar Rp 448,8 miliar pada Semester I-2024, yang mencerminkan peningkatan sebesar 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


“Penyaluran pembiayaan segmen modal kerja ini mencatatkan pertumbuhan yang baik, sehingga berkontribusi mendorong keseluruhan kinerja penyaluran pembiayaan MUF pada semester I-2024,” kata dia, saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (9/8). 

Baca Juga: Awal Semester II-2024, Penjualan Mobil Nasional Masih Lesu

Ia juga optimis bahwa hingga akhir tahun 2024, penyaluran pembiayaan untuk segmen ini dapat mencapai angka Rp 1 triliun. 

"Kami yakin target tersebut dapat tercapai sesuai dengan proyeksi kami," tambahnya.

Untuk mencapai target tersebut, MUF telah menerapkan berbagai strategi, termasuk membuka cabang baru di beberapa wilayah di Indonesia, memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), serta mengembangkan program-program pemasaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Sejalan dengan hal ini, Corporate Communication Head PT BFI Finance Indonesia, Diana Ariffahmi, juga melaporkan bahwa kinerja piutang pembiayaan yang dikelola untuk tujuan modal kerja di BFI Finance menunjukkan pertumbuhan positif selama Semester I-2024. 

Diana menyatakan bahwa piutang pembiayaan yang dikelola oleh BFI Finance mencapai Rp 13 triliun, yang merupakan 57,5% dari total keseluruhan pembiayaan konsumen.

Lebih lanjut, Diana menambahkan bahwa BFI Finance menargetkan pertumbuhan bisnis di atas 10% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan peningkatan di semua lini produk pembiayaan. 

Ia juga menegaskan keyakinannya bahwa target tersebut dapat tercapai, berkat penerapan sejumlah strategi dan arah bisnis yang jelas di tahun 2024. 

BFI Finance saat ini sedang mengembangkan produk keuangan baru serta mengoptimalkan produk yang sudah ada, yang diharapkan dapat mendukung target pertumbuhan bisnis perusahaan.

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Multifinance Tumbuh di Tengah Turunnya Penjualan Kendaraan

“Sehinggal strategi tersebut mampu mendukung target pertumbuhan bisnis perusahaan, seiring dengan upaya mengembangkan teknologi terkini,” kata Diana kepada Kontan.co.id, Jumat (9/8). 

Ia juga menambahkan bahwa strategi tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, dengan fokus pada teknologi yang berpusat pada pelanggan.

Sebagai informasi tambahan, OJK melaporkan bahwa per Semester I-2024, piutang pembiayaan multifinance mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 10,72%, mencapai Rp 492,17 triliun. 

Meskipun demikian, angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai pertumbuhan sebesar 11,21%. 

Segmen pembiayaan modal kerja juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2024, yang hanya sebesar 8,81%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .