KONTAN.CO.ID - Di tengah perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh merebaknya Pendemi Covid-19 sejak triwulan pertama tahun 2020 di Indonesia, PT Nusantara Infrastructure Tbk tetap mempertahankan kinerja keuangan yang positif pada kuartal II tahun 2020. Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha dan penjualan (revenue and sales) yang masih tumbuh positif sebesar Rp 101.2 Miliar pada periode April-Juni 2020 (Kuartal II 2020). Sementara EBITDA (Earnings Before Interests, Taxes, Depreciation & Amortization) Perusahaan pada periode yang sama juga masih dapat tumbuh sebesar Rp 22.2 Miliar.
Kontribusi sektor jalan tol masih mendominasi dengan menyumbang 64% dari total pendapatan, disusul dengan sektor energi sebesar 23% dan sektor air bersih 13%. Kinerja positif tersebut juga tercermin dari Earnings per Share (EPS) Perusahaan yang tetap bertahan sama dengan kuartal I tahun 2020. Selain itu, faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja positif perusahaan adalah mayoritas aset sudah dalam tahap operasional. Sehingga, dampak kondisi perlambatan ekonomi secara nasional tidak secara langsung mempengaruhi ketahanan arus kas (free cash flow), risiko operasional, maupun potensi risiko financial covenant-breach. General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk Deden Rochmawaty mengungkapkan, “Tahun 2020 merupakan tahun yang berat dan juga sangat menantang, khususnya dikarenakan adanya Pandemi Covid yang juga berdampak pada sektor bisnis Perusahaan. Meski demikian, manajemen berhadap pada semester 2 tahun 2020 ini, Perusahaan dapat meraih kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik dari semester 1. Untuk sektor tol, kami optimis keadaan dapat kembali normal di akhir tahun setelah melewati titik terendah yaitu pada bulan April lalu. Sementara untuk sektor energi dan air, permintaan diharapkan relatif lebih stabil sampai dengan akhir tahun dan tidak menutup kemungkinan dapat sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional di akhir tahun. Pendapatan operasional Perusahaan secara YTD 2Q-20 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar -20.1% atau setara dengan Rp -61.3 Miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya traffic di sektor Jalan Tol sebesar -27.7% dibandingkan tahun lalu (YTD 2Q-20 vs. YTD 2Q-19). Meskipun terjadi penurunan di sektor jalan tol, Perusahaan tetap dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang baik karena adanya kontribusi dari sektor energi terbarukan dan air bersih. Kedua sektor tersebut mencatatkan kinerja operasional yang relatif stabil yakni sektor energi tumbuh sebesar 11,5% (YTD 2Q-20 vs. YTD 2Q-19) dan sektor air bersih relatif stabil kinerja operasionalnya dibandingkan pada periode tahun lalu (YTD 2Q-20 vs. YTD 2Q-19).
Meskipun di tengah Pandemi Covid-19, Perusahan juga tetap fokus dalam menyelesaikan dua proyek andalan di sektor tol dan sektor energi yang keduanya direncanakan akan selesai pada akhir 2020. Sistem pengerjaan proyek juga telah sesuai dengan protokol kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya di tengah kondisi Covid-19 saat ini. Proyek pertama yakni pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Makassar melalui unit usaha Perusahaan, PT BMN yang merupakan jalan tol layang pertama di luar Pulau Jawa sekaligus ikon baru Kota Makassar dengan panjang 4,3km. Kedua, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara melalui unit usaha Perusahaan PT Inpola Meka Energi (IME), dengan total kapasitas terpasang sebesar 15 MW. Ke depannya, melihat kondisi domestik yang saat ini berfokus terhadap pemulihan ekonomi nasional, Perusahaan berharap hal tersebut dapat tepat sasaran dan tepat guna, sehingga kondisi perekonomian dapat kembali normal dan dapat mendorong peningkatan bisnis baik secara nasional maupun global. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti