KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield US Treasury yang rendah membuat kinerja obligasi negara Indonesia berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan INDON mencatatkan kinerja ciamik dalam sembilan bulan terakhir. Director and Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Management Ezra Nazula mengatakan, secara year to date (ytd), INDON membukukan kinerja yang mirip dengan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah. Dia menyebut, kedua obligasi ini memiliki pergerakan yang berkorelasi positif, yakni tumbuh sekitar 7,6%-7,8%. “Kinerja yang positif ini karena adanya low global yield environment di mana bank sentral dunia menurunkan suku bunga ke 0% bahkan negatif untuk menopang ekonominya. Sehingga yield US Treasury 10 tahun berada di bawah 1% selama 6 bulan terakhir dan sekarang berada di level 0,77%,” kata Ezra kepada Kontan.co.id, Kamis (8/10).
Kinerja obligasi negara berdenominas dolar AS positif sejalan dengan kinerja SUN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield US Treasury yang rendah membuat kinerja obligasi negara Indonesia berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan INDON mencatatkan kinerja ciamik dalam sembilan bulan terakhir. Director and Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Management Ezra Nazula mengatakan, secara year to date (ytd), INDON membukukan kinerja yang mirip dengan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah. Dia menyebut, kedua obligasi ini memiliki pergerakan yang berkorelasi positif, yakni tumbuh sekitar 7,6%-7,8%. “Kinerja yang positif ini karena adanya low global yield environment di mana bank sentral dunia menurunkan suku bunga ke 0% bahkan negatif untuk menopang ekonominya. Sehingga yield US Treasury 10 tahun berada di bawah 1% selama 6 bulan terakhir dan sekarang berada di level 0,77%,” kata Ezra kepada Kontan.co.id, Kamis (8/10).