Kinerja operasional membaik, begini rekomendasi saham United Tractors (UNTR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lini bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal pertama 2021.

Di segmen alat berat misalnya, entitas usaha Grup Astra ini membukukan penjualan 688 unit alat berat Komatsu sepanjang tiga bulan pertama 2021. Realisasi ini meningkat 11,5% dari penjualan alat berat di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 617 unit Komatsu.

Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai, pencapaian penjualan alat berat ini berada di atas estimasi awal yang dia pasang, yakni hanya 650 unit. Proyeksi dia, UNTR akan mencetak penjualan  sebanyak 1.700 unit-1.800 unit alat berat di tahun ini.


Di sisi lain, prospek UNTR juga disokong oleh kenaikan harga batubara. Penghuni Indeks Kompas100 ini dinilai akan mengambil untung dari membaranya harga batubara lewat kenaikan penjualan batubara oleh anak usahanya, yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA).

Baca Juga: Penjualan emas hingga batubara United Tractros (UNTR) meningkat

“Selain dari segmen pertambangan dan perdagangan batubara melalui Tuah Turangga Agung, potensi pertumbuhan pendapatan juga bisa berasal dari segmen kontraktor pertambangan batubara di bawah Pamapersada Nusantara (Pama),” terang Robertus saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/4).

Sebagai gambaran, lewat Turah Turangga Agung, UNTR mencatatkan penjualan 3,70 juta ton batubara sepanjang kuartal I-2020, naik 16,7% dari penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 3,17 juta ton.

Hanya saja, segmen kontraktor tambang yang dijalankan Pama masih mencatatkan penurunan kinerja. Sepanjang kuartal pertama, Pama membukukan produksi batubara sebesar 26,9 juta ton batubara atau menurun 4% secara year-on-year (yoy). Sementara realisasi pengupasan lapisan atau overburden removal sebesar 191 juta bank cubic meter (bcm), menurun 10,2% secara yoy.

Baca Juga: Pendapatan susut 4%, begini rekomendasi saham Astra International (ASII)

Meskipun kontrak Pama dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO)  berakhir tahun ini, Robertus menilai hal tersebut tidak akan berdampak banyak bagi UNTR. Sebab, pelanggan Pama lainnya, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indominco Mandiri, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Jembayan Muarabara berpotensi meningkatkan volume produksinya.

Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 26.000. Pada perdagangan Rabu (21/4), saham UNTR ditutup menguat 2,16% ke level Rp 22.475 per saham.

Baca Juga: Laba bersih United Tractors (UNTR) naik 2,3% di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati