Kinerja Operasional Moncer, Simak Rekomendasi Saham UNTR Berikut Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) tumbuh subur. Penjualan alat berat Komatsu UNTR mencapai 5.457 unit sepanjang periode 11 bulan pertama 2022. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan di 11 bulan pertama 2022 naik 85%, dimana penjualan kala itu hanya 2.950 unit.

Selain alat berat, sejumlah bisnis milik UNTR juga tumbuh. Misalkan, bisnis kontraktor tambang, dimana sepanjang 11 bulan pertama 2022 volume overburden (OB) removal naik 10,25% menjadi 862,1 juta bank cubic meter (bcm) dari sebelumnya 781,9 juta bcm. Namun, realisasi produksi batubara UNTR menurun tipis 1,83% dari semula 107,3 juta ton menjadi 105,2 juta ton per akhir November 2022.

Volume penjualan batubara lewat anak usahanya, yakni PT Tuah Turangga Agung juga naik. Sepanjang 11 bulan pertama 2022, UNTR telah menjual 9,15 juta ton batubara, naik 7,9% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 8,48 juta ton.


Anlalis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman menilai, realisasi kinerja UNTR sepanjang 11 bulan pertama 2022  berada di atas ekspektasi. Misalkan, penjualan alat berat telah mencapai 98,3% dari target penjualan Komatsu tahun ini yang dipasang Ciptadana Sekuritas, yakni sebanyak 5.550 unit. 

Baca Juga: Penyaluran Kredit Diprediksi Moncer, Simak Rekomendasi Saham BRI (BBRI)

Volume pengupasan lapisan alias OB removal telah memenuhi 96% dari estimasi Ciptadana Sekuritas, yakni sebesar 899 juta bcm. Sementara itu, realisasi produksi batubara PAMA  telah melebihi estimasi tahun ini, yakni di angka 105 juta bcm.

Menimbang moncernya realisasi kinerja UNTR, Ciptadana Sekuritas menaikkan perkiraan kinerja UNTR tahun depan. Arief menaikkan proyeksi volume penjualan alat berat Komatsu tahun ini dan tahun depan menjadi 5.630 dan 5.600 unit. 

Di bisnis kontraktor tambang, Ciptadana Sekuritas menaikkan proyeksi OB removal tahun ini dan tahun depan sebesar 12,8%-10,6% menjadi 119 juta bcm dan 122 juta bcm. Volume batubara yang dijual oleh Tuah Turangga Agung diperkirakan menyentuh angka 9,7 juta ton tahun ini dan naik menjadi 10,0 juta ton pada 2023.

Di sisi lain, Ciptadana Sekuritas memangkas proyeksi penjualan emas menjadi 150.000 Gold Equivalent Ounce (GEOs) seiring adanya keterbatasan fasilitas tailing tambang emas UNTR.

Ciptadana Sekuritas menaikkan asumsi laba bersih UNTR tahun ini sebesar 2,8% menjadi Rp 20,4 triliun. Namun, Ciptadana Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih UNTR tahun depan sebesar 1,9% menjadi Rp 18,8 triliun. 

Baca Juga: Emiten Telekomunikasi Bersaing Lewat Integrasi FMC, Simak Rekomendasi Sahamnya

Penurunan proyeksi laba bersih ini mengingat segmen bisnis emas memiliki margin bersih tertinggi, yakni sekitar 30% dibandingkan segmen bisnis lainnya yang hanya memiliki margin di kisaran 9% sampai 26%.

Seiring dengan revisi turut target laba tahun depan, Arief menurunkan target harga saham UNTR dari semula Rp 39.500 menjadi Rp 35.000, namun dengan rekomendasi yang sama, yakni buy

“Kami menyukai saham UNTR karena valuasinya yang menarik dan adanya dividend yield yang tinggi, meskipun kemungkinan laba bersih akan mencapai puncaknya di tahun ini,” kata Arief, Selasa (27/12).

 
UNTR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi