JAKARTA. Kabar mengecewakan sepertinya akan kembali terdengar dari penerimaan pajak. Realisasi penerimaan pajak yang meleset dari target sepertinya akan kembali terulang pada tahun ini. Hal itu merupakan imbas pertumbuhan ekonomi yang belum juga membaik pada tahun 2014. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Rofiyanto Kurniawan, bilang, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada di kisaran 5,5%-5,8%. Pertumbuhan ini jauh di bawah pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 6%. Target pertumbuhan ekonomi masih bisa terkoreksi mengingat nilai tukar rupiah masih melemah. Menurut Rofiyanto, pertumbuhan ekonomi yang rendah, mau tidak mau berdampak signifikan pada kinerja pajak. Rendahnya pertumbuhan ekonomi berarti kegiatan ekspansi dunia usaha juga terhambat, sehingga kontribusi terhadap pajak ikut tertekan.
Kinerja pajak 2014 berpotensi meloyo
JAKARTA. Kabar mengecewakan sepertinya akan kembali terdengar dari penerimaan pajak. Realisasi penerimaan pajak yang meleset dari target sepertinya akan kembali terulang pada tahun ini. Hal itu merupakan imbas pertumbuhan ekonomi yang belum juga membaik pada tahun 2014. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Rofiyanto Kurniawan, bilang, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada di kisaran 5,5%-5,8%. Pertumbuhan ini jauh di bawah pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 6%. Target pertumbuhan ekonomi masih bisa terkoreksi mengingat nilai tukar rupiah masih melemah. Menurut Rofiyanto, pertumbuhan ekonomi yang rendah, mau tidak mau berdampak signifikan pada kinerja pajak. Rendahnya pertumbuhan ekonomi berarti kegiatan ekspansi dunia usaha juga terhambat, sehingga kontribusi terhadap pajak ikut tertekan.