KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif di Indonesia dilanda kelangkaan mikrocip atau semikonduktor yang menghambat kinerja penjualan otomotif. Melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Tahun 2022, mobil yang terjual mencapai 900 ribu unit. Sementara itu Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mematok target 5,4 juta motor baru terjual tahun ini. Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia mengatakan sependapat dengan Gaikindo dan AISI. Faktor yg dapat mendorong naiknya penjualan otomotif adalah pertumbuhan ekonomi pasca pandemi dan inisiatif tipe baru dari produsen otomotif.
Pebe mengatakan untuk kinerja di kuartal II-2022, melihat kemungkinan ada penurunan dibanding tahun lalu.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Meningkatkan Produksi Komponen Kendaraaan Roda 4 "Karena sejumlah faktor, yaitu libur lebaran yang lebih lama dan mempengaruhi produksi serta penjualan dealer, serta dipengaruhi negatif oleh
semiconductor shortage akibat
lock down Shanghai," ucap Pebe kepada Kontan.co.id, Jumat (1/7). Menurut Pebe hingga akhir tahun kinerja otomotif masih bisa meningkat. "Untuk penjualan mobil hingga Mei 2022 masih
in line dengan proyeksi yaitu mencapai mencapai 44% dari target penjualan mobil nasional yaitu 900,000 unit," ucap Pebe. Pebe memproyeksikan kinerja PT Dharma polimetal Tbk (
DRMA) akan membaik seiring dengan proyek baru bersama Hyundai.
"Bulan Juli Hyundai akan rilis mobil tipe Stargazer yang kita nilai dapat meningkatkan kinerja DRMA. Selain itu DRMA juga akan ada proyek lain seperti lokalisasi komponen EV," ucap Pebe. Pebe rekomendasi
buy untuk PT Dharma polimetal Tbk (DRMA) dengan target Rp 830. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .