JAKARTA. Tingginya pertumbuhan kredit dan laba tahun ini sepertinya tidak akan terulang lagi pada tahun depan. Sejumlah ekonom meramalkan kinerja perbankan tahun depan akan menurun karena imbas pelemahan pertumbuhan kredit. Joshua Tanja, Head of Research UBS, mengatakan, kredit akan tumbuh di bawah 20% tahun depan. Kondisi ini dipicu dua hal. Pertama, turunnya harga komoditas pertambangan dan agribisnis karena ketidakpastian penyelesaian krisis global dan melambatnya perekonomian China. Hal ini mendorong perbankan mengurangi portofolio kredit di dua sektor itu untuk mencegah kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Kedua, marjin perbankan semakin rendah karena ketatnya persaingan. Apalagi ada wacana penerapan aturan lisensi berjenjang (multiple license) yang dikaitkan dengan net interest margin (NIM) dan efisiensi. "Perbankan sangat tergantung pada pendapatan dari kredit. Income dari jasa belum berkembang pesat," ujarnya, Rabu (31/10).
Kinerja perbankan bakal penuh tekanan di 2013
JAKARTA. Tingginya pertumbuhan kredit dan laba tahun ini sepertinya tidak akan terulang lagi pada tahun depan. Sejumlah ekonom meramalkan kinerja perbankan tahun depan akan menurun karena imbas pelemahan pertumbuhan kredit. Joshua Tanja, Head of Research UBS, mengatakan, kredit akan tumbuh di bawah 20% tahun depan. Kondisi ini dipicu dua hal. Pertama, turunnya harga komoditas pertambangan dan agribisnis karena ketidakpastian penyelesaian krisis global dan melambatnya perekonomian China. Hal ini mendorong perbankan mengurangi portofolio kredit di dua sektor itu untuk mencegah kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Kedua, marjin perbankan semakin rendah karena ketatnya persaingan. Apalagi ada wacana penerapan aturan lisensi berjenjang (multiple license) yang dikaitkan dengan net interest margin (NIM) dan efisiensi. "Perbankan sangat tergantung pada pendapatan dari kredit. Income dari jasa belum berkembang pesat," ujarnya, Rabu (31/10).