KUALA LUMPUR. Kinerja produsen minyak dan gas milik Pemerintah Malaysia, Petronas Gas Berhad, sangat buruk pada kuartal II tahun ini. Kinerja Petronas yang memburuk lantaran harga jual yang rendah dan peningkatan biaya. Laba Petronas menurun 96% menjadi RM 348 juta atau setara US$ 86 juta pada periode April-Juni 2016. Penurunan laba seiring pendapatan yang menukik 21% menjadi RM 48,44 miliar. "Kami memperkirakan harga minyak di US$ 30 per barel dan kami tidak mengubah estimasi tersebut," ujar Presiden Direktur Petronas Wan Zulkiflee Wan Ariffin seperti dikutip Nikkei. Dia bilang, harga minyak mentah jenis brent pada semester I tahun ini sebesar US$ 40,7 per barel, lebih rendah dari tahun lalu US$ 52 per barel. Menurutnya, banyak faktor yang membuat harga minyak masih rendah, seperti jumlah pasokan yang berlebih dan melambatnya permintaan. "Prospek suram masih berlangsung hingga tahun 2017," ujar dia. Sebelumnya Petronas telah mencoba merampingkan jumlah karyawan untuk menghemat biaya.
Kinerja Petronas anjlok
KUALA LUMPUR. Kinerja produsen minyak dan gas milik Pemerintah Malaysia, Petronas Gas Berhad, sangat buruk pada kuartal II tahun ini. Kinerja Petronas yang memburuk lantaran harga jual yang rendah dan peningkatan biaya. Laba Petronas menurun 96% menjadi RM 348 juta atau setara US$ 86 juta pada periode April-Juni 2016. Penurunan laba seiring pendapatan yang menukik 21% menjadi RM 48,44 miliar. "Kami memperkirakan harga minyak di US$ 30 per barel dan kami tidak mengubah estimasi tersebut," ujar Presiden Direktur Petronas Wan Zulkiflee Wan Ariffin seperti dikutip Nikkei. Dia bilang, harga minyak mentah jenis brent pada semester I tahun ini sebesar US$ 40,7 per barel, lebih rendah dari tahun lalu US$ 52 per barel. Menurutnya, banyak faktor yang membuat harga minyak masih rendah, seperti jumlah pasokan yang berlebih dan melambatnya permintaan. "Prospek suram masih berlangsung hingga tahun 2017," ujar dia. Sebelumnya Petronas telah mencoba merampingkan jumlah karyawan untuk menghemat biaya.