Kinerja PGN (PGAS) Masih Bisa Ngegas, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjadi salah satu saham emiten minyak dan gas (Migas) yang berkinerja apik. Sejak awal tahun alias secara year-to-date, saham emiten pelat merah ini menguat 24,55%. Hanya saja, dalam sepekan saham PGAS terkoreksi 4,70%.

Namun, secara teknikal, analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono mengatakan, PGAS bergerak uptrend saat ini dan sedang menguji level uptrend line bersamaan dengan support klasik di level Rp 1.680. Christian menilai, masih ada peluang penguatan saham PGAS ke level Rp 1.860 selama masih dapat bertahan di level Rp 1.640.

Menurut Christian, saham- saham berbasis komoditas pada umumnya memiliki kecenderungan untuk berkorelasi positif dengan harga komoditas dasarnya. 


“Sentimen ini bisa menjadi katalis untuk kenaikan harga gas, karena adanya disrupsi dari sisi supply ketersediaan gas itu sendiri yang mengakibatkan naiknya harga gas. Jadi hal ini bisa menjadi sentimen untuk PGAS,” terang Christian kepada Kontan.co.id, Rabu (28/9).

Baca Juga: Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) yang Membagi Dividen Interim Rp 3 Triliun

Asal tahu, PGAS membukukan kinerja keuangan positif pada semester pertama 2022. Emiten yang beken dengan nama PGN ini membukukan laba bersih sebesar US$ 238,56 juta. Raihan ini naik 21,40% secara tahunan alias year on year (YoY) dimana pada periode sama tahun sebelumnya sebesar US$ 196,50 juta.

Kenaikan laba bersih PGAS tidak terlepas dari naiknya topline, dimana PGAS membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18,85% YoY menjadi US$ 1,74 miliar di semester pertama 2022.

Direktur Utama Perusahaan Gas Negara M. Haryo Yunianto mengatakan, kenaikan kinerja keuangan PGAS tidak terlepas dari kenaikan kinerja operasional. Volume niaga gas mencapai 930 billion british thermal unit per day (BBTUD) di semester pertama 2022. 

Realisasi ini naik sebesar 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk volume transmisi adalah sebesar 1.358 million standard cubic feet per day (MMSCFD ) atau naik sebesar 0,8% secara tahunan.

Pencapaian kinerja segmen transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan sebesar 27.289 Barrels of oil equivalent per day (BOEPD) dari sebelumnya hanya 9.321 BOEPD. Demikian juga, untuk kinerja LPG Processing yang mencapai 140 ton per hari dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 114 ton per hari.

Dari sisi pertumbuhan pelanggan, terdapat peningkatan jumlah pelanggan yang mencapai 759.371 pelanggan, terdiri dari 754.998 rumah tangga, 2.504 industri dan komersial, serta 1.869 pelanggan kecil.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap menilai, realisasi pendapatan PGAS di enam bulan pertama 2022 sudah sejalan dengan perkiraan yang dia pasang dan juga proyeksi konsensus, yang masing-masing mencerminkan 50,7% dan 50,4% dari estimasi.

Selain kenaikan akibat kenaikan kinerja operasional, kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) dan harga minyak mentah global juga turut mendorong kinerja PGAS

Ke depan, kinerja PGAS diproyeksi akan meningkat. Juan memperkirakan volume distribusi gas oleh PGAS akan lebih tinggi pada paruh kedua 2022. Hal ini mengingat pipa gas Gresik-Semarang diproyeksikan akan mulai berproduksi pada semester ini.

Baca Juga: Terangkat Tren Motor Listrik, Begini Rekomendasi Saham NFC Indonesia (NFCX)

Juan merevisi perkiraan pendapatan PGAS untuk tahun 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 2,7% dan 1,9% menjadi US$ 3,52 miliar dan US$ 3,59 miliar. Revisi naik ini didukung oleh asumsi harga minyak yang lebih tinggi, masing-masing sebesar US$ 102 per barel dan US$ 90 per barel untuk 2022 dan 2023.

Dari sisi bottomline, Juan memperkirakan laba bersih PGAS masing-masing akan mencapai US$ 416 juta dan US$ 422 juta untuk 2022 dan 2023.

“Kami meningkatkan rekomendasi saham PGAS menjadi buy dengan target harga yang lebih tinggi yaitu Rp 2.100 dari sebelumnya Rp 1.700 per saham,” terang Juan, Rabu (28/9). 

Sebelumnya, Mirae Asset menyematkan rekomendasi hold terhadap saham PGAS

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman dalam risetnya tertanggal 23 September 2022 juga merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 2.200.

Terdapat sejumlah sentimen terhadap rekomendasi ini. Pertama, faktor tarif pajak yang lebih tinggi. Namun, Arief meyakini Saka Energi telah merampungkan pengeluaran pajak di kuartal keempat

Kedua, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga gas khusus untuk industri dari saat ini US$ 6 per mmbtu menjadi US$ 7 per mmbtu. Hal ini guna menyelaraskan harga gas domestik dengan kenaikan harga gas global dan mendorong investasi di segmen migas. 

“Jika diterapkan, hal ini akan berdampak positif dimana PGAS menjual sekitar 80% dari volume gasnya dengan regulasi harga gas US$ 6 per mmbtu.

 
PGAS Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi