Kinerja Positif Emiten di Kuartal I Diprediksi Berlanjut Sepanjang 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten LQ45 yang merilis laporan keuangan untuk kuartal I-2023 mencatatkan kinerja yang positif selama tiga bulan pertama tahun ini.

Hingga hari ini, mayoritas emiten LQ45 sudah merilis laporan keuangan mereka di kuartal I-2023. Secara kinerja, sektor perbankan dan konsumer mencatatkan kinerja yang lebih baik dari sektor lainnya.

Emiten sektor perbankan yang mencatatkan kinerja baik di kuartal I-2023 adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).


Laba bersih BBNI tercatat Rp 5,22 triliun pada kuartal I 2023, naik 31,75% dari pencapaian di kuartal I 2022. Sementara, pendapatan bunga dan syariah BBNI di kuartal I 2023 mencapai Rp 15,02 triliun, naik dari Rp 12,17 triliun tahun lalu.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BMRI, UNTR, dan MDKA Untuk Kamis (11/5)

BMRI membukukan laba bersih konsolidasi mencapai Rp 12,56 triliun di kuartal I 2023, naik sekitar 25,3% YoY dari Rp 10,03 triliun. Sementara, total pendapatan bunga dan syariah BMRI di kuartal I 2023 mencapai Rp 31,39 triliun di kuartal I 2023, naik dari Rp 25,90 triliun.

Laba dari operasi yang dilajutkan BBCA di kuartal I 2023 sebesar Rp 11,5 triliun, naik 43% dari kuartal I 2022 yang sebesar Rp 8,06 triliun. Sementara pendapatan bunga BBCA di kuartal I 2023 sebesar Rp 21,02 triliun, naik dari periode sebelumnya sebesar Rp 16,4 triliun.

Di sisi lain, kinerja emiten di sektor konsumer mengalami peningkatan di kuartal I 2023, meskipun pergerakan sahamnya masih berada di zona merah.

Misalnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 63,27% YoY menjadi Rp 3,84 triliun dari Rp 2,35 triliun pada periode yang sama tahun 2022.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp 19,14 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 17,18 triliun. Laba ICBP juga naik dari Rp 2,26 triliun di kuartal I 2022, menjadi Rp 4,32 triliun di kuartal I 2023.

Baca Juga: Nasdaq Memimpin Kenaikan Wall Street Setelah Inflasi AS Menunjukkan Perlambatan

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, pasar di tahun 2023 masih memiliki ketidakpastian yang tinggi.

“Selain itu, di tahun 2023 ada potensi untuk meningkatnya cost of fund (CoF) dan meningkatnya harga bahan baku, sehingga menekan margin keuntungan perusahaan,” ujar Nico kepada Kontan.co.id, Rabu (10/5).

Namun, kata Nico, emiten yang pada kuartal I 2023 memiliki kinerja baik pun bisa melanjutkan kinerja yang positif di tahun ini.

Sementara, emiten yang memiliki kinerja kurang baik di kuartal I 2023 juga terbuka peluang untuk membaik, seiring dengan adanya momentum musiman, seperti bulan Ramadan, Lebaran, dan Pemilu 2024.

“Untuk faktor pemilu, apabila capres dan cawapres yang maju sesuai dengan prediksi pasar, hal itu akan memberikan sentimen positif pada pergerakannya,” ungkap dia.

Nico mengatakan, sektor yang tergabung dalam LQ45 yang diprediksi memiliki kinerja positif di tahun 2023 adalah retail dan konsumer.

Baca Juga: Diselimuti Sentimen Positif, IHSG Masih Menawan Bagi Investor Asing

Sentimennya ditopang oleh konsumsi masyarakat yang meningkat jelang Pemilu 2024 serta sektor barang baku yang ditopang oleh masih tingginya ketidakpastian dan kebijakan pemerintah. Di sisi lain, sektor retail dan poultry dinilai Nico kurang baik kinerjanya di tahun ini.

“Perbankan juga menarik, karena transaksi perbankan meningkat akibat didukung oleh stabilitas pemulihan ekonomi di tahun 2023,” kata dia.

Di sektor perbankan, Nico merekomendasikan buy untuk BMRI, BBNI, BBCA, dan BBRI dengan target harga masing-masing Rp 6.191, Rp 11.389, Rp 9.761, dan Rp 5.754 per saham.

Di sektor retail dan konsumer, Nico merekomendasikan buy untuk INDF, ICBP, dan ASII dengan target harga masing-masing Rp 8.730, Rp 12.433, dan Rp 7.443 per saham.

Di sektor lainnya, rekomendasi buy untuk ANTM dengan target harga Rp 2.700 per saham, TLKM dengan target harga Rp 4.937 per saham, dan JSMR dengan target harga Rp 4.780 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati