JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini masih bisa menanjak hingga akhir tahun ini. Selain pengaruh faktor global, pendorong indeks saham adalah laporan kinerja keuangan emiten di kuartal III. Dibayangi hawa negatif pasar global, IHSG, Selasa (23/10), ditutup melemah 0,26% menjadi 4.330,15. Koreksi tidak signifikan karena laporan kinerja keuangan sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang positif. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), misalnya, mencetak pertumbuhan laba bersih 19,27%
year-on-year menjadi Rp 10 triliun per akhir September 2012.
Pengamat pasar modal, Irwan Ariston Napitupulu, menilai pelaku pasar masih menunggu laporan keuangan emiten-emiten kunci, antara lain Grup Astra dan emiten perbankan seperti Bank Mandiri dan Bank Central Asia. “Jika kinerjanya di atas estimasi, maka kenaikan IHSG akan signifikan. Tapi jika inline dengan ekspektasi, kenaikannya seperti biasa,” kata dia. Pelaku pasar juga menanti laporan keuangan emiten consumer goods seperti KLBF, INDF, dan ICBP yang belakangan menjadi idola. Adapun kinerja emiten sektor tambang tak lagi menjadi magnet di BEI. Ini lantaran prospek harga komoditas di pasar global masih lesu. Seirama dengan rilis kinerja keuangan emiten, Irwan memprediksi IHSG menjajal resistance terdekat di posisi 4.362.
Kepala Riset Henan Putihrai Securities, Felix Sindhunata, menilai investor sudah mengantisipasi laporan keuangan emiten di kuartal ketiga. “Market tahu bahwa saham yang berorientasi domestik dan perbankan akan bagus,” kata dia. Selain menanti perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa, pasar juga menimbang risiko pemilu di Negeri Paman Sam pada November ini. Itu membatasi potensi kenaikan IHSG. Apalagi di pasar regional, mayoritas emiten memperlihatkan penurunan kinerja. "Pasar tentu akan mengantisipasi hal itu," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada. Felix melihat level krusial IHSG berikutnya adalah resistance 4.380. Jika indeks berhasil menembus posisi ini, peluang untuk melompat ke 4.400 akan terbuka lebar. Henan Putihrai memprediksi IHSG bisa mencapai 4.425 hingga akhir tahun ini. Irwan memproyeksikan indeks saham bisa mencapai 5.200 hingga akhir tahun ini. Sedangkan Reza menduga IHSG berpeluang mendekati 4.500, dengan potensi koreksi ke level 4.250-4.280. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro