TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia mengalami fluktuasi hari ini. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia di antaranya kinerja perusahaan di China dan Hongkong yang berhasil melampaui estimasi analis. Namun, sentimen positif itu dibayangi oleh outlook pertumbuhan ekonomi Jepang yang tengah ditimpa masalah penyebaran radiasi nuklir. Pada pukul 16.23 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 133,48. Bahkan sebelumnya, bursa Asia sempat tergerus hingga 0,9%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,21%, indeks Hang Seng turun 0,03%, dan Shanghai Composite Index turun 0,87%. Sejumlah saham juga berhasil ditransaksikan naik. Misalnya saja indeks Kospi yang naik 0,77%, Stock Exchange of Thai Index naik 0,48%, dan FTSE Bursa Malaysia KLCI yang naik 0,30%. "Hingga reaktor nuklir bisa didinginkan secara otomatis, situasi di Jepang masih tetap kritis dan hal ini bisa berdampak pada pendapatan perusahaan. Meski begitu, kita mungkin saja menemukan masalah ini bisa diselesaikan dan tidak berubah menjadi tragedi," jelas Takeshi Fukushima, dari Meiji Yasuda Asset Management Co.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kinerja positif perusahaan dan krisis nuklir bikin bursa Asia bergerak liar
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia mengalami fluktuasi hari ini. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia di antaranya kinerja perusahaan di China dan Hongkong yang berhasil melampaui estimasi analis. Namun, sentimen positif itu dibayangi oleh outlook pertumbuhan ekonomi Jepang yang tengah ditimpa masalah penyebaran radiasi nuklir. Pada pukul 16.23 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 133,48. Bahkan sebelumnya, bursa Asia sempat tergerus hingga 0,9%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,21%, indeks Hang Seng turun 0,03%, dan Shanghai Composite Index turun 0,87%. Sejumlah saham juga berhasil ditransaksikan naik. Misalnya saja indeks Kospi yang naik 0,77%, Stock Exchange of Thai Index naik 0,48%, dan FTSE Bursa Malaysia KLCI yang naik 0,30%. "Hingga reaktor nuklir bisa didinginkan secara otomatis, situasi di Jepang masih tetap kritis dan hal ini bisa berdampak pada pendapatan perusahaan. Meski begitu, kita mungkin saja menemukan masalah ini bisa diselesaikan dan tidak berubah menjadi tragedi," jelas Takeshi Fukushima, dari Meiji Yasuda Asset Management Co.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
