Kinerja Positif, Saham RAFI Dinilai Tidak Layak Bersandar di Level Gocap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja positif PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) berlanjut. Pada kuartal ketiga 2023, emiten pemilik jaringan ekosistem food supply serta waralaba Kebab Turki Babarafi yang biasa disebut SKB Food ini meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih signifikan secara year on year (YoY).

Dalam keterbukaan informasi kepada publik manajemen SKB Food mengumumkan total pendapatan sebesar Rp292,379 miliar pada kuartal ketiga 2023. Angka tersebut melesat 180% dibandingkan Rp104,616 miliar pada kuartal ketiga 2022.

Bersamaan dengan itu, jumlah beban pokok pendapatan juga meningkat signifikan dari Rp80,462 miliar pada kuartal ketiga 2022 menjadi Rp236,189 miliar pada kuartal ketiga 2023.


Baca Juga: Inilah Daftar Saham harga Di Bawah Rp 50 yang Diprediksi Bisa Naik Tinggi Tahun 2024

Maka laba kotor terctat sebesar Rp56,190 miliar atau meningkat 132% pada triwulan ketiga 2023 dibandingkan Rp24,153 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Adapun pada pos bottomline, SKB Food meraih laba bersih sebesar Rp106,048 miliar pada kuartal ketiga 2023. Perolehan tersebut meroket sebesar 864% dibandingkan Rp10,990 miliar pada kuartal ketiga 2022.

Maka laba per saham dasar juga meningkat dari Rp4,62 per saham pada kuartal ketiga 2022 menjadi Rp33,90 per saham pada kuartal ketiga 2023.

 
RAFI Chart by TradingView

Praktisi Pasar Modal Hasan Zein Mahmud menyebut, kinerja SKB Food tidak mencerminkan harga sahamnya yang saat ini masih bergerak di kisaran Rp50 saham. Dia menilai semestinya harga saham RAFI jauh lebih baik dari sekarang.

Baca Juga: Menakar Saham-Saham di Level Gocap yang Punya Potensi Bankit

”Pada harga gocap (Rp50)  saham ini tidak buruk. Perusahaan yang mampu mencatat keuntungan, dan punya potensi peningkatan keuntungan di masa datang, tak layak berada di harga gocap!” ungkap Hasan dalam keterangannya, Senin (15/1).

Bahkan Hasan menyebut dirinya telah sejak beberapa waktu lalu memiliki saham RAFI dan pasca pengumuman kinerja triwulan ketiga ini bertambah lagi jumlah kepemilikannya.

Hasan menambahkan catatan terkait peningkatan pesat laba bersih RAFI bahwa terdapat tambahan nilai yang bersumber dari komponen laba revaluasi aktiva. Nilainya sebesar Rp89,2 miliar.  

Sumber tambahan terhadap laba tersebut wajar dan legal dalam laporan keuangan. Meskipun Hasan menyarankan bahwa selanjutnya perlu ditambahkan catatan penjelasan lebih rinci atas revaluasi aktiva dimaksud.

Toh sekalipun tanpa revaluasi aktiva, lanjutnya, laba bersih SKB Food tetap tumbuh positif. “Mengabaikan surplus revaluasi, laba bersih perusahaan masih naik dari menjadi Rp17 miliar. Kenaikan hampir 55%. Mengabaikan surplus revaluasi, dalam perhitungan EPS (Earning per Share) kuartal ketiga 2023, masih tersisa Rp5,14 (per saham),” tuturnya.

Baca Juga: Sari Kreasi Boga (RAFI) Telah Serap Capex Sebesar Rp 28 Miliar

Secara fundamental, lanjut Hasan Zein, mimpi perusahaan untuk memiliki jaringan waralaba terbesar di Indonesia, apalagi dengan merangkul Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat mungkin diwujudkan.

”Dalam pandangan saya, bukan suatu yang utopis. Peluang dari jaringan pasok bahan makanan juga masih sangat terbuka lebar. Apalagi kalau perusahaan sudah memiliki kontrak pemasaran yang jelas dan pemasok bahan baku yang jelas pula. Apalagi kalau agresivitas perusahaan bisa dilakukan bersamaan dengan efisiensi biaya logistik,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto