KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM) targetkan kinerja keuangan di tahun 2021 lebih baik dari tahun lalu. Hal ini sejalan dengan capaian kinerja positif yang dicatatkan perusahaan pada semester I-2021. Direktur SMSM Ang Andri Pribadi mengungkapkan, peningkatan pendapatan dan laba bersih diharapkan dapat tercapai di tahun ini. "Diperkirakan pada
full year tahun ini, penjualan akan meningkat sekitar 20% dan laba bersih naik sekitar 15%," kata dia dalam gelaran Public Expose, Kamis (9/9).
Asal tahu saja, SMSM memperoleh penjualan bersih sebesar Rp 3,23 triliun pada 2020 atau turun 17,83% jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2019 sebesar Rp 3,93 triliun. Andri melanjutkan, demi mengejar target kinerja tersebut, SMSM bakal tetap menjalankan strategi yang sama dengan semester I-2021 yakni dengan program
cost reduction serta meningkatkan produktivitas yang masih rendah.
Baca Juga: Harga bahan baku naik, Goodyear (GDYR) dan Selamat Sempurna (SMSM) naikkan harga Menurut dia, upaya peningkatan produktivitas perlu dilakukan demi menjamin hasil akhir yang lebih baik. Hingga saat ini tingkat utilitas Selamat Sempurna belum maksimal karena masih berada di kisaran 50%-60%. Dalam catatan Kontan.co.id, SMSM berhasil menorehkan kinerja yang positif dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,97 triliun di semester I-2021. Realisasi itu meningkat 34,57% dari penjualan bersih di enam bulan pertama 2020 yang senilai Rp 1,46 triliun. Capaian positif di paruh pertama tahun ini, ditopang oleh tumbuhnya kinerja penjualan SMSM, baik di pasar ekspor maupun lokal. Di mana, penjualan ekspor yang tercatat mengalami pertumbuhan 35% menjadi 1,34 triliun pada akhir Juni lalu. Sedangkan untuk penjualan lokal sebesar Rp 630,58 miliar atau meningkat 34% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, hingga Juni lalu, SMSM berhasil meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 314,30 miliar. Jumlah ini tumbuh 54,72% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 di Rp 203,14 miliar. Andri menjelaskan, capaian positif pada paruh pertama tahun ini dapat diraih dari strategi perusahaan untuk fokus pada pengembangan pasar yang ada. Selain itu, kondisi pandemi covid-19 yang terjadi pada tahun lalu diakui membuat kinerja memang cukup tertekan, hal ini membuat kenaikan kinerja di paruh pertama tahun ini terlihat lebih signifikan. "Kami berharap secara
full year bisa menunjukkan peningkatan yang lebih baik bahkan melebihi capaian 2019," jelas Andri.
Kendati demikian, Andri memastikan pada sisa tahun ini pihaknya masih mengantisipasi sejumlah tantangan antara lain dampak pandemi Covid-19 yang terjadi serta kenaikan harga bahan baku.
Kenaikan harga bahan baku ini diakui terjadi akibat ada kendala pada ketersediaan logistik dimana terjadi kelangkaan peti kemas untuk transportasi kargo. Demi mengantisipasi ini, Andri memastikan pihaknya menaikkan harga jual pada pelanggan sesuai dengan ketentuan yang dimiliki perusahaan. "Pada tahun ini perusahaan juga telah menaikkan harga untuk pasar ekspor sekitar 5% sampai 7%. Sedangkan pasar lokal 2,5% sampai 5%," pungkas Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari