JAKARTA. Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali naik 68% setelah pada Oktober tahun lalu turun ke angka 41%. Kenaikan kepercayaan publik ini disebabkan beberapa faktor, namun yang paling dominan adalah faktor ekonomi. Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dilakukan kepada 1220 responden di 17 provinsi pada 1-9 Agustus kemarin, tercatat 36% responden menganggap kondisi ekonomi Indonesia kembali membaik, meskipun nilai yang sama diberikan untuk anggapan kondisi ekonomi tidak ada perubahan. Yang paling dominan mempengaruhi anggapan ekonomi Indonesia membaik itu diukur dengan daya beli masyarakat. Masyarakat menilai jika kondisi inflasi turun dan daya beli masyarakat meningkat, kepercayaan publik akan naik. "Kalau inflasi naik maka sentimen publik menjadi negatif terhadap ekonomi dan kepercayaam terhadap Jokowi akan turun," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanudin Muhtadi, Minggu (14/8).
Kinerja Presiden Jokowi diapresiasi publik
JAKARTA. Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali naik 68% setelah pada Oktober tahun lalu turun ke angka 41%. Kenaikan kepercayaan publik ini disebabkan beberapa faktor, namun yang paling dominan adalah faktor ekonomi. Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dilakukan kepada 1220 responden di 17 provinsi pada 1-9 Agustus kemarin, tercatat 36% responden menganggap kondisi ekonomi Indonesia kembali membaik, meskipun nilai yang sama diberikan untuk anggapan kondisi ekonomi tidak ada perubahan. Yang paling dominan mempengaruhi anggapan ekonomi Indonesia membaik itu diukur dengan daya beli masyarakat. Masyarakat menilai jika kondisi inflasi turun dan daya beli masyarakat meningkat, kepercayaan publik akan naik. "Kalau inflasi naik maka sentimen publik menjadi negatif terhadap ekonomi dan kepercayaam terhadap Jokowi akan turun," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanudin Muhtadi, Minggu (14/8).