Kinerja Produk Asuransi Jiwa Bakal Terdampak Positif dari Pemangkasan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed akan memberikan dampak positif terhadap kinerja produk asuransi jiwa.

"Dengan adanya penurunan suku bunga, daya beli masyarakat diperkirakan akan meningkat, yang pada akhirnya berpotensi memberikan dampak positif terhadap kinerja produk asuransi jiwa, baik untuk produk tradisional maupun unitlink," ungkap Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu kepada Kontan, Jumat (20/9). 

Sekedar info, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga menjadi 6%. Hal sama juga dilakukan The Fed yang langsung memangkas suku bunga 50 basis poin menjadi 4,75%-5%. 


Togar menambahkan penurunan suku bunga BI menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil, sehingga minat masyarakat terhadap produk unitlink diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. 

Baca Juga: Asuransi Umum: Asuransi Rekayasa Masih Punya Prospek yang Cerah

Namun, dia bilang perusahaan asuransi jiwa perlu tetap waspada dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menempatkan investasi, sesuai dengan regulasi OJK.

"Selain itu, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan likuiditas guna mengantisipasi potensi klaim di masa depan," ujarnya.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Togar menyebut AAJI akan terus mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk berinovasi, baik dalam pengembangan produk unitlink maupun produk tradisional, agar lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.

Selain itu, dia mengatakan AAJI juga akan terus mendukung perusahaan asuransi jiwa dalam meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat terkait produk unitlink melalui pemasaran yang lebih intensif. 

Baca Juga: AAJI Catat Pendapatan Premi Asuransi Kumpulan Naik 12,2% di Semester I-2024

"AAJI sendiri akan terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai program, seperti podcast NGOBRAS AAJI dan program lainnya yang diselenggarakan melalui platform media sosial AAJI," kata Togar. 

Berdasarkan data AAUI pada semester I-2024, pendapatan premi produk unitlink mengalami penurunan sebesar 13,6% menjadi Rp 36,68 triliun. Togar menjelaskan penurunan premi unitlink itu disebabkan oleh ketidakstabilan kondisi ekonomi yang berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat. Namun, minat terhadap produk unitlink masih tetap ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .