Kinerja PTBA Masih Berpotensi Tertekan, Simak Rekomendasi Sahamnya dari Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada perbaikan harga batubara dunia, kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) diperkirakan masih akan tertekan pada tahun ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan bahwa secara prospek, harga batu bara dunia masih akan cukup tertekan di tahun 2024. Walaupun memang, harga batubara dunia cukup mengalami penguatan akhir-akhir ini, tetapi ia menilai beberapa sentimen utama masih akan menekan harga jual batubara global.

"Kami menilai harga batubara global hanya akan berkisaran antara US$ 117 per ton sepanjang tahun ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (27/).


Berdasarkan Trading Economics, harga batubara berada di US$ 143,3 per ton sampai dengan Senin (26/5). Dalam sebulan terakhir, harganya telah menanjak 5,56%.

Baca Juga: Normalisasi Harga Berlanjut, Kinerja PTBA Diprediksi Masih Tertekan di 2024

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan melanjutkan, kenaikan harga baru-baru ini kemungkinan besar didorong oleh kekhawatiran akan kondisi cuaca yang kurang baik. Utamanya, gelombang panas yang saat ini melanda Asia Tenggara.

Gelombang panas ini diperkirakan akan menyebabkan permintaan yang lebih tinggi untuk listrik, terutama untuk keperluan pendinginan, dan juga dapat mendorong penimbunan untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan.

"Untuk saat ini, Darma mempertahankan perkiraan harga rata-rata Newcastle untuk tahun 2024 sebesar US$ 126 per ton, sambil terus memantau dinamika perdagangan, seperti dampak dari sanksi AS baru-baru ini terhadap Rusia dan juga kondisi cuaca," paparnya.

Sejalan dengan hal tersebut, diperkirakan pada semester I tahun ini kinerja PTBA memiliki potensi perbaikan kinerja sejalan dengan kenaikan harga komoditas batubara dunia. Namun, pada semester II diperkirakan kinerjanya masih akan sejalan dengan normalisasi harga batubara dunia.

Dari sisi saham, harga PTBA masih naik 3,28% sejak awal tahun (year to date/YtD) ke Rp 2.520. Namun, sebulan terakhir harganya tertekan 18,18%.

Mengutip RTI, price earning ratio (PER) PTBA sebesar 9,18 kali. Darma mencermati, dengan valuasi ini maka harga saham PTBA berada di atas pasar. Ia pun mengantisipasi adanya potensi tekanan jual pada harga saham PTBA setelah tanggal pembayaran dividen 6 Juni 2024.

 
PTBA Chart by TradingView

Baca Juga: Ada Sentimen Rebalancing Indeks, Simak Rekomendasi Saham Pilihan IPOT pada Minggu Ini

Ia pun merekomendasikan sell PTBA dengan target harga Rp 2.500.

Sementara Khaer merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 2.650, mengingat potensi dividen yang ditawarkan oleh emiten emiten komoditas khususnya batubara masih cukup menarik di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi