Kinerja PTBA & SMGR Naik, ANTM Merosot



JAKARTA. Kinerja perusahaan milik negara (BUMN) sepanjang tahun lalu cukup beragam. Ada yang membukukan pertumbuhan pendapatan, tapi banyak pula yang harus menderita penurunan kinerja dibandingkan tahun 2008. Dua perusahaan pelat merah yang menderita penurunan kinerja adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Dalam materi jawaban rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kemarin, Deputi Kementerian BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi, Sahala Lumban Gaol, mengungkapkan, laba bersih ANTM pada tahun 2009 sebesar Rp 371 miliar. Jumlah ini anjlok 72,8% dibandingkan pencapaian 2008.

Sedangkan pendapatan perusahaan tambang ini merosot 13,87% menjadi Rp 8,26 triliun. Sebenarnya, angka tersebut tak berbeda jauh dengan estimasi yang dilansir manajemen ANTM pada akhir bulan lalu. Mereka memprediksi, pendapatan 2009 akan turun 10% menjadi Rp 8,65 triliun.


Tapi, Presiden Direktur ANTM, Alwin Syah Loebis enggan mengomentasi data yang dilansir Kementerian BUMN tersebut. Alasannya, laporan keuangan ANTM saat ini masih dalam proses audit. "Jadi, saya belum bisa disclose. Namun, memang ada penurunan," katanya, kemarin.

Nasib serupa menimpa TINS. Perusahaan ini meraup pendapatan Rp 7,61 triliun pada 2009 atau turun 15,91% dari tahun 2008. Sedangkan laba bersihnya anjlok 79,96%.

Sebaliknya, kinerja PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) justru membaik. Pendapatan PTBA tahun lalu tumbuh 23,8% jadi Rp 8,94 triliun. Sedangkan pendapatan SMGR naik 17% menjadi Rp 14,29 triliun.

Tapi, PTBA juga enggan mengomentari data ini. "PTBA perusahaan publik dan saat ini masih dalam audit," ujar Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan PTBA. BUMN lainnya juga mengelak memberi komentar.

Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang menganggap wajar jika laba bersih ANTM dan TINS turun. Karena, harga jual komoditas dan volume produksinya memang turun tahun lalu. Namun, kenaikan harga komoditas tahun ini bakal membuat kinerja kedua perusahaan tersebut kembali membaik.

Adapun kinerja PTBA tahun lalu membaik, menurut Edwin, lantaran memiliki kontrak jangka panjang dengan harga jual batubara yang cukup bagus. Sedangkan kinerja SMGR tahun lalu tertolong oleh kenaikan harga jual semen sekitar 13%.

Ia masih merekomendasikan beli saham keempat BUMN itu. Alasannya, laba bersih ANTM tahun ini ia prediksi mencapai Rp 1,31 triliun. Adapun target harganya Rp 2.700 per saham. Sedangkan laba bersih TINS bisa mencapai Rp 1,12 triliun. Edwin pun mematok target harga Rp 2.400 per saham untuk TINS. Dengan asumsi laba bersih 2010 Rp 3,5 triliun, Edwin juga mematok target harga saham SMGR Rp 8.750 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan