Kinerja Ramayana (RALS) Diprediksi Masih Bisa Membaik Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) di tahun 2023 mendapatkan sejumlah tantangan. Namun, RALS diprediksi masih akan mencatatkan perbaikan kinerja di sisa tahun ini.

Sebagai gambaran, hingga kuartal I 2023, RALS mencatat pendapatan sebesar Rp583,75 miliar atau turun dari pendapatan Rp600,53 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara, laba tahun berjalan tercatat naik tipis dari Rp 30 miliar pada kuartal I 2022 menjadi Rp 30,17 miliar di kuartal I 2022.


Corporate Secretary RALS Setyadi Surya mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan di tahun 2023 bisa naik 3%-5% dari tahun 2022.

Baca Juga: Ramayana Lestari (RALS) Bidik Kenaikan Pendapatan 5% pada 2023

“Penjualan RALS pada tahun 2022 sebesar Rp 4,951 triliun. Sehingga, tahun ini targetnya sebesar Rp 5,150 triliun - Rp 5,2 triliun,” ujarnya dalam Public Expose, Kami (22/6).

Setyadi menuturkan bahwa di tahun 2023 RALS tengah dan akan menghadapi sejumlah tantangan, seperti masih lemahnya perekonomian dan daya beli masyarakat, serta tingkat pengangguran yang masih tinggi.

“Lalu, masih banyaknya PHK di berbagai sektor padat karya dan dimulainya rangkaian tahun politik,” tuturnya.

Oleh karena itu, RALS pun memasang beberapa strategi untuk mempertahankan kinerjanya di tahun 2023.

Misalnya, mempertahankan keberadaan gerai, melakukan restrukturisasi penggunaan space, dan melakukan re-merchandising produk.

“Kemudian, kami juga akan melakukan peremajaan gerai dan pengendalian biaya secara ketat,” paparnya.

 
RALS Chart by TradingView

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, daya beli masyarakat menengah ke bawah masih belum terlalu pulih, sehingga menjadi sentimen penurunan kinerja RALS di kuartal I 2023.

Meskipun begitu, Azis melihat, kinerja keuangan RALS masih berpotensi membaik, tetapi tidak terlalu signifikan dibandingkan pada tahun 2022.

Baca Juga: Ramayana (RALS) Menyerap Capex Rp 34,6 Miliar di Kuartal I 2023

Hal ini karena masyarakat menengah ke bawah masih terdampaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada beberapa industri manufaktur.

“Di sisi lain, semakin ketatnya persaingan pada industri retail juga menjadi faktor adanya penurunan kinerja pada retail untuk konsumer kalangan menengah ke bawah,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (22/6).

Azis pun merekomendasikan trading buy jangka pendek untuk RALS dengan target upside 5%-7% dari harga saat ini, yaitu di Rp 575 per saham.

Artinya, target harga terdekat RALS ada di level Rp 603 - Rp 615 per saham. “Tetap berhati hati jika harga terjadi breakdown support,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto