KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50% tidak lantas membuat kinerja reksadana campuran langsung melesat. Sebab, baik pasar saham maupun pasar obligasi masih dihantam berbagai tekanan. Presiden Direktur BNI Asset Management, Reita Farianti menilai, dalam jangka pendek kinerja reksadana campuran masih rentan menurun, lantaran masih maraknya aksi jual investor asing di pasar saham dan obligasi. Aksi jual tersebut tak lepas dari berbagai sentimen negatif yang menyebabkan pasar terkoreksi, seperti ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat dan tren pelemahan rupiah. Namun, apabila kenaikan BI 7 Day Repo Rate terbukti mampu memperbaiki posisi nilai tukar rupiah, besar kemungkinan dalam jangka panjang kinerja reksadana campuran akan mengalami peningkatan.
Kinerja reksadana campuran masih rentan turun dalam jangka pendek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50% tidak lantas membuat kinerja reksadana campuran langsung melesat. Sebab, baik pasar saham maupun pasar obligasi masih dihantam berbagai tekanan. Presiden Direktur BNI Asset Management, Reita Farianti menilai, dalam jangka pendek kinerja reksadana campuran masih rentan menurun, lantaran masih maraknya aksi jual investor asing di pasar saham dan obligasi. Aksi jual tersebut tak lepas dari berbagai sentimen negatif yang menyebabkan pasar terkoreksi, seperti ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat dan tren pelemahan rupiah. Namun, apabila kenaikan BI 7 Day Repo Rate terbukti mampu memperbaiki posisi nilai tukar rupiah, besar kemungkinan dalam jangka panjang kinerja reksadana campuran akan mengalami peningkatan.