KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) yang memiliki aset dalam bentuk rupiah atau memegang saham domestik kurang cemerlang. Padahal posisi the greenback sedang perkasa. Namun, hal tersebut justru berdampak negatif pada reksadana dollar AS yang portofolionya saham domestik. Sebab, pasar saham dalam negeri masih dalam tren turun. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, semakin menguatnya dollar AS malah membuat reksadana denominasi the greenback yang memegang aset saham domestik berpotensi mendapat dua kerugian. Pertama, kinerja turun karena pasar saham sedang turun.
Kedua, reksadana mengalami rugi kurs. "Kalau investasi di saham domestik, maka ketika mendapat gain dalam bentuk rupiah lalu, dikonversi ke dollar AS yang sedang menguat, jadi lebih sedikit dapatnya," kata Wawan, Selasa (8/5). Diversifikasi Rata-rata kinerja reksadana saham dollar AS turun 5% sejak awal tahun. Namun angka itu lebih baik dari reksadana saham rupiah yang turun 6%.