Kinerja reksadana pasar uang terbaik sepanjang April



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang kembali menorehkan kinerja tertinggi sepanjang April lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih terus melorot, serta kinerja obligasi yang tertekan dalam sebulan terakhir menjadi faktor utama penahan laju kinerja reksadana.

Tak heran, kinerja reksadana saham, campuran, maupun pendapatan tetap terseret. Hanya reksadana pasar uang yang mencatat kinerja positif, meski terbilang tipis.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 30 April 2018, return reksadana pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Money Market Fund Index sebesar 0,33%. Sementara, reksadana jenis lainnya kompak merosot.


Reksadana saham mencatat penurunan paling dalam yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index sebesar 2,06%. Return reksadana campuran dalam Infovesta Balanced Fund Index juga turun 0,75%, sedangkan Infovesta Fixed Income Fund Index yang mencerminkan kinerja reksadana pendapatan tetap susut 0,7%.

Selama April lalu, IHSG tercatat turun 3,14%. Sementara, Infovesta Government Bond Index menoreh kinerja negatif di level 0,32% dan Infovesta Corporate Bond Index naik 0,46%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, sudah sewajarnya reksadana pasar uang mencatat kinerja positif di bulan lalu, di saat pasar saham dan obligasi justru mengalami tekanan. "Kemungkinan rugi sangat kecil mengingat komposisi instrumennya yang hanya deposito dan obligasi bertenor kurang dari setahun," ujar Wawan, Jumat (4/5).

Namun, dari segi dana kelolaan, reksadana pasar uang justru mengalami penurunan. Hingga akhir Maret lalu, AUM reksadana pasar uang menyusut menjadi Rp 62 triliun dari Rp 66 triliun di bulan sebelumnya. Wawan berpendapat, terjadi pergeseran subscribe ke reksadana saham di tengah kondisi penurunan kinerja indeks belakangan ini.

Dus, Wawan tetap meyakini kinerja reksadana pasar uang masih akan positif hingga akhir tahun. Ia memproyeksi imbal hasil reksadana pasar uang akan berkisar 4%-5%.

"Apalagi kalau Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan tahun ini, minat investor pada reksadana pasar uang pasti meningkat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi