KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) atawa yield US Treasury berpotensi terus menanjak. Meski begitu, analis dan manajer investasi optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap akan tetap tumbuh positif di tahun ini. Berdasarkan data Infovesta Utama kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index menurun sebesar 1,70% ytd hingga kuartal I-2021. Kinerja reksadana yang memiliki aset obligasi ini menurun karena harga obligasi menurun setelah yield Surat Utang Negara (SUN) menanjak. Penyebab kenaikan yield SUN adalah tren kenaikan yield US Treasury. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan ekspektasi pasar pada kenaikan inflasi AS bisa mencapai 3%-3,5%. Dampaknya, yield US Tresury berpotensi terus naik ke 2% di akhir tahun ini dan kembali naik ke 2,5% di 2022.
Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) atawa yield US Treasury berpotensi terus menanjak. Meski begitu, analis dan manajer investasi optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap akan tetap tumbuh positif di tahun ini. Berdasarkan data Infovesta Utama kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index menurun sebesar 1,70% ytd hingga kuartal I-2021. Kinerja reksadana yang memiliki aset obligasi ini menurun karena harga obligasi menurun setelah yield Surat Utang Negara (SUN) menanjak. Penyebab kenaikan yield SUN adalah tren kenaikan yield US Treasury. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan ekspektasi pasar pada kenaikan inflasi AS bisa mencapai 3%-3,5%. Dampaknya, yield US Tresury berpotensi terus naik ke 2% di akhir tahun ini dan kembali naik ke 2,5% di 2022.