KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau yang juga memiliki aset obligasi dalam dolar AS cenderung menurun. Kenaikan yield US Treasury jadi penyebab penurunan kinerja. Berdasarkan data Infovesta Utama per Rabu (28/4), dari 21 produk reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar AS, hanya ada dua produk yang catatkan imbal hasil positif. Sementara mayoritas reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS mengalami penurunan kinerja. Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan penurunan kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS terjadi karena harga Obligasi Negara Indonesia denominasi dolar AS (INDON) juga kompak menurun. Penyebab utama penurunan tersebut datang dari yield US Treasury yang terus naik sejak awal tahun hingga capai level tertinggi di akhir Maret di 1,7%. "Kenaikan yield US Treasury membuat yield INDON ikut naik sehingga harga INDON terkoreksi," kata Wawan.
Kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS kompak turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau yang juga memiliki aset obligasi dalam dolar AS cenderung menurun. Kenaikan yield US Treasury jadi penyebab penurunan kinerja. Berdasarkan data Infovesta Utama per Rabu (28/4), dari 21 produk reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar AS, hanya ada dua produk yang catatkan imbal hasil positif. Sementara mayoritas reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS mengalami penurunan kinerja. Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan penurunan kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS terjadi karena harga Obligasi Negara Indonesia denominasi dolar AS (INDON) juga kompak menurun. Penyebab utama penurunan tersebut datang dari yield US Treasury yang terus naik sejak awal tahun hingga capai level tertinggi di akhir Maret di 1,7%. "Kenaikan yield US Treasury membuat yield INDON ikut naik sehingga harga INDON terkoreksi," kata Wawan.