Kinerja Reksadana Saham Henan Putihrai AM Diprediksi Positif pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) memprediksi prospek kinerja reksadana saham akan bertumbuh positif pada 2024. Hal ini berkaca dari masuknya dana asing dan perbaikan kinerja di tahun ini.

“Tak hanya reksadana saham, prospek kinerja HPAM di tahun ini juga cukup positif, mengingat HPAM merupakan salah satu manajer investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan anggota resmi Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII),” ujar Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi kepada Kontan.co.id, Senin (5/2). 

Reza mengatakan, kinerja reksadana saham milik HPAM bisa bertumbuh positif pada tahun ini, juga karena didorong oleh pilihan saham yang berkualitas dan diversifikasi portofolio yang baik. 


Dia menambahkan, terdapat sejumlah katalis lainnya yang akan mendorong kinerja reksadana saham di tahun ini. Katalis tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan lebih baik, peningkatan aktivitas industri terutama di sektor teknologi, hingga perawatan kesehatan.

Baca Juga: Henan Putrihai Asset Management Targetkan Dana Kelolaan Rp 8,23 Triliun pada 2024

“Kemudian juga adanya potensi kemajuan teknologi, seperti digitalisasi, e-commerce, dan fintech, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor riil,” kata dia. 

Selain itu, menurut dia, valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah relatif murah di sekitar 13,8x P/E, jauh di bawah rata-rata historis 5 tahun yang sebesar 17,75 kali. Dengan demikian, dia berharap sentimen tersebut bisa menarik investor asing untuk masuk ke pasar saham Indonesia.

Dia optimistis ada penambahan investor di produk reksadana saham yang sudah ada. Selain itu, HPAM memperkirakan peningkatan permintaan terhadap produk reksadana terproteksi dan pasar uang yang menawarkan perlindungan modal dan likuiditas tinggi.

Dengan penambahan-penambahan tersebut, HPAM optimistis bisa mencapai target dana kelolaan alias asset under managament (AUM) reksadana sebesar Rp 8,23 triliun pada tahun 2024. Target tersebut naik 14,26% dibandingkan dengan AUM di tahun lalu yang mencapai Rp 7,2 triliun. 

Baca Juga: Kinerja Reksadana Cenderung Flat pada Bulan Januari 2024, Bagaimana Prospek ke Depan?

Reza mengatakan, strategi investasi reksadana yang bisa diterapkan di kuartal I-2024 ini yaitu tetap mendiversifikasi aset. Investor bisa menyebar investasi ke berbagai jenis reksadana untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi imbal hasil. 

Kemudian, memanfaatkan momentum pasar, yaitu memperhatikan perkembangan dan sentimen pasar, baik global maupun domestik, untuk menentukan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari investasi reksadana.

“Investor juga bisa menyesuaikan dengan profil risiko, yaitu memilih jenis reksadana yang sesuai dengan toleransi dan kapasitas risiko masing-masing investor, serta tidak tergoda oleh imbal hasil yang tidak realistis,” tandas Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati