KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk sukses mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan sepanjang tahun ini. Bersamaan dengan itu, emiten berkode saham EXCL tersebut juga dipercaya dapat memperoleh kinerja keuangan yang mentereng.

Berdasarkan data RTI, Selasa (2/7) harga saham EXCL boleh saja turun 1% ke level Rp 2.960 per saham. Namun, bila dihitung sepanjang 2019 berjalan, harga saham emiten operator seluler ini telah melonjak 49,49%.

Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi mengatakan, lonjakan harga saham EXCL terjadi seiring adanya indikasi emiten ini mampu mencetak kinerja yang positif begitu laporan keuangan kuartal kedua dirilis.

Potensi ini timbul lantaran EXCL mendapat angin segar berupa tingginya permintaan layanan data saat momen libur Lebaran lalu. Dikutip dari berita Kontan.co.id sebelumnya, trafik layanan data EXCL meningkat hingga 24% dibandingkan hari biasa.

Selain itu, sentimen positif juga berasal dari tingkat persaingan di sektor telekomunikasi yang tak lagi ketat usai periode Ramadan dan Lebaran. “Perang tarif sudah yang melibatkan operator-operator seluler sudah mulai mereda,” kata Michael, Selasa (2/7).

Sebelumnya dalam riset per 29 Mei, Analis Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia Raymond Kosasih menilai, terdapat korelasi positif antara kinerja harga saham EXCL dengan kinerja keuangan perusahaan halo-halo ini. Artinya, begitu performa keuangan EXCL meningkat, maka potensi bullish harga saham anggota indeks Kompas100 ini sangat terbuka.

Asal tahu saja, kinerja EXCL terbilang cemerlang sejauh ini. Hingga kuartal I-2019, EXCL sukses meraup laba bersih Rp 57,19 miliar atau naik 270,64% (yoy). Adapun pendapatan perusahaan di periode yang sama tumbuh 8,36% (yoy) menjadi Rp 5,96 triliun.

Hasil ini jelas jauh lebih baik dibandingkan perolehan kinerja EXCL di tahun lalu. Ambil contoh, sepanjang 2018 emiten ini mencatat kerugian bersih senilai Rp 3,29 triliun.

Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra menambahkan, kesuksesan EXCL dalam memperbaiki kinerjanya tak lepas dari upaya efisiensi yang cukup ketat. Terbukti, beban operasional XL Axiata ditekan sehingga hanya meningkat 1,4% (yoy) di kuartal pertama lalu menjadi Rp 5,29 triliun.

Begitu pula dengan beban interkoneksi dan biaya langsung lainnya yang turun 8,2% (yoy) menjadi Rp 446,8 miliar di waktu yang sama. “Kami berpendapat EXCL akan terus menjadi perusahaan telekomunikasi paling efisien di Indonesia,” ungkap Etta dalam riset.

Para analis pun kompak merekomendasikan beli saham EXCL. Bedanya, Etta memasang target harga Rp 4.000 per saham, sedangkan Raymond dan Michael mematok target harga masing-masing Rp 3.475 per saham dan Rp 3.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati