KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi over supply alias kelebihan produksi semen dalam negeri diprediksi masih akan berlanjut pada tahun ini. Kondisi tersebut turut menekan kinerja saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Selama awal 2018, kinerja saham yang termasuk indeks LQ45 ini masih terkoreksi. Secara year to date (ytd) per Jumat (13/4), harganya sudah tergerus 17,54%. Dalam tiga bulan terakhir, penurunannya lebih dalam lagi yaitu 21,30%. Analis Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, memburuknya kinerja saham emiten semen ini tak terlepas dari sektor properti yang tengah lesu. Maklum, pangsa pasar terbesar industri semen adalah sektor properti.
Kinerja saham Indocement dibayangi pasokan berlebih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi over supply alias kelebihan produksi semen dalam negeri diprediksi masih akan berlanjut pada tahun ini. Kondisi tersebut turut menekan kinerja saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Selama awal 2018, kinerja saham yang termasuk indeks LQ45 ini masih terkoreksi. Secara year to date (ytd) per Jumat (13/4), harganya sudah tergerus 17,54%. Dalam tiga bulan terakhir, penurunannya lebih dalam lagi yaitu 21,30%. Analis Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, memburuknya kinerja saham emiten semen ini tak terlepas dari sektor properti yang tengah lesu. Maklum, pangsa pasar terbesar industri semen adalah sektor properti.