Kinerja saham sektor komoditas jadi juara, simak rekomendasi analis berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah menyampaikan hasil kinerja kuartal tiga. Emiten dari sektor komoditas masih mendominasi pencapaian laba terbaik, termasuk di dalam indeks KOMPAS100.

Dari 10 besar emiten dengan pertumbuhan laba tertinggi, tujuh di antaranya memiliki bisnis tambang komoditas. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) misalnya yang mencetak laba bersih Rp 2,21 triliun per kuartal III-2021, melompat ribuan persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) memiliki bisnis inti sebagai penjual alat berat. Namun, perusahaan ini juga memiliki kontribusi bisnis tambang yang besar sehingga mampu membuat perusahaan mencetak kenaikan laba bersih 158,47% secara menjadi Rp 3,3 triliun per kuartal III-2021.


Booming harga komoditas menjadi pemicu utama kinerja keuangan di sektor ini moncer. 

"Namun, kenaikan harga komoditas juga menekan industri lain seperti semen," ujar analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam risetnya.

Baca Juga: Akhir Pekan IHSG Berakhir Loyo, Simak Prediksi Minggu Depan

Pendapatan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun 5,02% secara tahunan menjadi Rp 9,12 triliun. Tingginya harga batubara sebagai salah satu komponen utama beban pokok perusahaan membuat SMGR mencatat penurunan laba bersih 36,13% secara tahunan menjadi Rp 593,58 miliar.

Meski begitu, SMGR diperkirakan mampu mencetak kinerja lebih baik di kuartal empat. "Penjualan selama periode ini secara historis selalu lebih tinggu, bisa berkontribusi 35% terhadap penjualan satu tahun penuh," imbuh Willinoy.

Bukan lagi pilihan

Lonjakan harga komoditas membuat saham sektor ini, terutama saham batubara, mengalami rally. Kondisi serupa juga terjadi pada saham sektor kesehatan.

Mulai terbatasnya kenaikan harga membuat analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi memasang sikap netral untuk kedua sektor tersebut. "Kami juga underweight untuk consumer staples karena tingginya harga komoditas akan menekan margin sektor ini," ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, sektor yang masih menarik merupakan sektor yang sensitif dengan pemulihan ekonomi seperti bank, telekomunikasi, dan sejumlah sektor lain seperti teknologi yang tengah agresif memperkuat ekosistemnya masing-masing. Michael overweight dengan sektor-sektor tersebut. 

Sejumlah saham pilihan utama dari Michael seperti BUKA, dengan target harga Rp 1.300. Dia juga merekomendasikan saham BMRI, dengan target harga Rp 8.200 dan MPPA dengan target harga Rp 880. 

Selanjutnya: Hingga tutup tahun 2021, Antam fokus mengoptimalkan produksi dan penjualan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi