KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor properti terpantau mengalami kenaikan. Melansir laman BEI, IDX Sector Properties & Real Estate naik 7,27% secara
year to date (YTD).
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Anggi mengatakan, sebanyak 31 saham properti mencatat kenaikan. Bahkan, terdapat 19 saham yang mengalami kenaikan
double digit secara YTD. “LPKR, BSDE, CTRA, dan ASRI termasuk di dalamnya. Saham SMRA juga tengah naik mendekati level
double digit, yakni 9,09%,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (6/8).
Jika dilihat secara sentimen sektoral, katalis positif pergerakan kinerja sektor properti diprediksi dipicu karena sudah berakhirnya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sejak Februari 2023.
Baca Juga: Penjualan CPO Lesu, Intip Rekomendasi Saham AALI Berikut Ini Sehingga, kondisi ini membawa dampak signifikan bagi sektor properti yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Sentimen tersebut juga membuat risiko di pasar properti lebih dapat terukur. “Akibatnya, investor semakin berani untuk kembali menyasar saham sektor properti yang mempunyai prospek bagus, fundamental solid, dan valuasi
undervalued,” paparnya. Sementara, jika dilihat dari kinerja keuangan emiten, memang kondisi ini kembali lagi kepada kekuatan kinerja dari emiten properti. “Emiten properti yang tergolong pemain besar dengan
landbank yang besar dan pangsa pasar yang luas akan mendapat manfaat paling tinggi,” tuturnya. Nico memprediksi, kinerja saham sektor properti di semester II 2023 akan berlanjut baik. Hal itu didukung keyakninan investor terhadap perbaikan kinerja keuangan properti di kuartal I dan kuartal II. “Sehingga, hal itu semakin menambah minat investor untuk
invest di saham properti,” paparnya. Selain itu, masih tingginya backlog perumahan akan membuat suplai properti tetap banyak dengan harapan pemulihan ekonomi domestik semakin mendorong tingginya permintaan. “Terlebih lagi jika nanti di tahun 2024 sudah mulai era penurunan suku bunga acuan, maka properti akan semakin mendapatkan tenaga positif,” ungkapnya.
Baca Juga: Kinerja Datar di Semester I/2023, Cermati Rekomendasi Saham Adhi Karya (ADHI) Nico pun memberikan rekomendasi
buy untuk
BSDE dengan target harga Rp 1.360 per saham dan
SMRA dengan target harga Rp 760 per saham.
“Rekomendasi
buy ini untuk saham dengan valuasi murah, fundamental baik, pemain besar sektor properti, serta secara teknikal MACD dan
parabolic SAR masih kuat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi