KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal III-2023. Ini terlihat dari pendapatan jasa SMDR yang turun 32,61% dengan nilai US$ 575,42 juta, jika dibandingkan periode sama tahun lalu di angka US$ 853,93 juta. Pendapatan ini berasal dari tiga sektor yaitu dari jasa pelayaran dan keagenan senilai US$ 445 juta, jasa logistik dan pelabuhan US$ 110,32 juta dan sektor lain-lain senilai US$ 20 juta. Dari segi bebanpendapatan biaya jasa SMDR di kuartal-3 initurun 15,73% dengan nilai US$ 457,55 juta jika dibandingkan periode sama tahun lalu di angka US$ 543 juta.
Dari sisi beban umum naik tipis 0,83% dengan nilai US$ 36,3 juta jika dibandingkan periode sama tahun lalu di angka US$ 36 juta.
Baca Juga: Bos Samudera Indonesia (SMDR) Beli 497.000 Saham Perusahaan Sementara itu, biaya keuangan naik sebesar 63,84% di angka US$ 15,68 juta jika dibandingkan periode sama 2022 yang berada di angka US$ 9,57 juta. Penurunan pendapatan dan kenaikan di beberapa sektor beban membuat laba periode berjalan atau laba bersih perseroan juga menyusut 64,77% dengan nilai US$ 92,57 juta jika dibandingkan dengan laba bersih hingga September 2022 yang berada di angka US$ 262,8 juta. Terkait penurunan pendapatan dan laba ini, Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia mengungkapkan penyebabnya adalah penurunan
freight rate atau tarif angkutan. “Penurunan
freight rate yang ada di pasar saat ini, jauh lebih rendah, bahkan melebihi efisiensi bahan bakar yang bisa dicapai oleh perusahaan. Ini salah satu penyebab profitabilitas tahun ini turun dibandingkan tahun lalu tapi bukan dari kenaikan harga bahan bakar atau harga minyak,” jelas Bani saat dihubungi Kontan, Rabu (08/11). Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Realisasikan 8 Kapal Baru hingga Agustus 2023 Melihat adanya penurunan
freight rate tersebut, Bani menambahkan di akhir tahun 2023 perseroan menargetkan pendapatan dan labanya lebih rendah dibandingkan tahun 2022. “Namun pencapaian di 2023 saat ini masih lebih baik dibandingkan target yang kami anggarkan di budget sebelumnya. Dan untuk tahun 2024, kami memprediksi masih lebih rendah lagi karena kondisi pasar saat ini,
freight rate masih kondisi rendah,” ungkapnya. Meski begitu, Bani mengungkap bahwa perseroan optimistis dapat menargetkan tutup tahun 2023 dengan hasil yang positif, karena minimnya kendala operasional yang dihadapi perseroan jelang tutup tahun. “Kendala juga relatif tidak ada, karena semua utilitas kapal sangat baik, tidak ada kapal yang menganggur, semua penuh. Namun, memang level
freight rate saat ini masih rendah, namun kondisi perusahaan sangat aman dan dalam posisi sehat,” ungkapnya. Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Akan Menebar Dividen Interim Rp 65,5 Miliar Sebagai tambahan, hingga kuartal-3 tahun ini SMDR tercatat telah melakukan penambahan atas 10 armada kapal dari target 11 kapal. Dimana realisasi 1 kapal sisanya akan bergeser ke 2024. “Sedangkan untuk rencana 2024, sampai dengan saat ini kami menargetkan hingga 9 kapal tambahan akan datang di 2024 angka ini masih bisa bertambah juga nanti sesuai dengan perkembangan keadaan,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli