KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diversifikasi portofolio dinilai bakal mendorong prospek kinerja PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) di masa mendatang. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak melihat di tengah lonjakan kapitalisasi pasar PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA), SRTG akan mengalihkan fokusnya ke sektor-sektor yang tidak terkait dengan batubara. Hal tersebut bertujuan diversifikasi portofolio investasinya. Sejumlah sektor sudah dituju SRTG, yakni teknologi digital, kesehatan, logistik, dan energi hijau. Bahkan dalam dua tahun terakhir, perseroan telah secara agresif menambah enam perusahaan investasi pada industri-industri tersebut.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham SRTG, INDF, dan BBCA Untuk Senin (3/7) Mirae Asset mencatat, SRTG memiliki penyertaan saham di tujuh perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, perseroan juga memiliki saham di lebih dari 10 perusahaan swasta. "Per 31 Mei 2023, diskon kapitalisasi pasar SRTG mencapai 63% dari proyeksi NAB kami sebesar Rp 60,1 triliun sepanjang 2023," tulisnya dalam riset, Selasa (6/6). Rut juga mengatakan bahwa SRTG memiliki kas yang kuat, didorong salah satunya dividen dari ADRO dan MPMX, serta divestasi TBIG ke Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd (BDIA). Alhasil utang SRTG turun menjadi Rp 686 miliar dari Rp 1,5 triliun di kuartal IV 2022. Utang bersih SRTG juga turun 88,1% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 354 miliar. Kemudian, rasio
Loan-to-Value (LTV) turun menjadi hanya 0,6% di kuartal I 2023 dari 4,7% di kuartal I 2022. "Kami berharap kondisi neraca yang membaik secara signifikan ini dapat meningkatkan kemampuan penyebaran investasi dan pembagian dividen di masa depan," jelasnya.
Baca Juga: Garap Proyek Tembaga, Emas, dan Nikel, Begini Strategi Ekspansi Merdeka Copper (MDKA) Meski begitu, untuk tahun ini diperkirakan pendapatan dividen STRG turun sebesar 21% YoY menjadi Rp 2 triliun. Perkiraan turun akibat
high base dari harga batubara ADRO tahun lalu yang sudah tercermin dalam pergerakan saham saat ini yang masih turun sejak awal tahun (Ytd). "Namun ke depan kami percaya bahwa diversifikasi SRTG ke investasi non-batubara dapat mempertahankan pertumbuhan NAB yang kuat dalam jangka panjang," katanya.
Mirae Asset pun menyematkan
rating trading buy SRTG dengan target harga di level Rp 1.710. Pada perdagangan Kamis (20/7), saham SRTG ditutup menguat 3,33% ke Rp 1.705. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli