KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja beberapa emiten pelayaran mengembang sampai kuartal III-2020. Misal, PT Buana Lintas Lautan Tbk (
BULL) yang membukukan pendapatan sebesar US$ 144,67 juta di kuartal III 2020 atau meningkat 93,38% dari periode sama tahun lalu. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, BULL juga mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 41,75 juta atau 22,69% lebih besar dari periode sama tahun lalu US$ 12,77 juta. PT Samudera Indonesia Tbk (
SMDR) juga telah melaporkan kinerja kuartal III tahun ini. SMDR membalik keadaan dari kerugian pada kuartal III-2019 senilai US$ 21,44 juta menjadi laba US$ 5,26 juta pada periode yang sama tahun ini.
Hal tersebut didorong pendapatan Samudera Indonesia yang meningkat 13,40% menjadi US$ 362,09 juta ketimbang periode kuartal III tahun lalu. Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk, Bani M Mulia mengatakan, salah satu faktor pendorong kenaikan kinerja tersebut sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan penyesuaian kapasitas angkut kapal. “Ada beberapa rute yang perlu dikurangi kapasitas kapalnya, namun ada juga yang bertambah kapasitasnya,” katanya pada Kontan.co.id, Selasa (3/11).
Baca Juga: Ciamik, pendapatan Buana Lintas Lautan (BULL) melonjak 93,38% hingga kuartal III-2020 Selain itu, SMDR mengganti kapal lama yang rendah efisiensi produktivitasnya dengan kapal yang lebih efisien dan memiliki kapasitas angkut lebih besar. Dari awal tahun hingga saat ini, SMDR sudah menambah empat unit kapal dan saat ini seluruhnya sudah mendapat kontrak. Adapun secara keseluruhan, tingkat ulitisasi armada Samudera Indonesia sudah di atas 90%. Bani berharap, Samudera Indonesia bisa mempertahankan kinerja yang positif ini hingga tutup tahun 2020. Emiten lain, PT Trans Power Marine Tbk (
TPMA) memperoleh pendapatan sebesar US$ 30,15 juta di kuartal III 2020 atau turun tipis 5,60% dari periode sama tahun lalu US$ 31,94 juta. Laba bersih TMPA juga menyusut menjadi US$ 1,16 juta dari periode kuartal III-2019 senilai US$ 3,90 juta. Nasib yang sama dialami PT Pelita Samudera Shipping Tbk (
PSSI) membukukan total pendapatan sebesar US$ 51,2 juta per kuartal III-2020 atau menyusut sebesar 7% dari kuartal III-2019. Meski demikian, Presiden Direktur PSSI, Alex Iriawan Ibarat mengatakan, pendapatan yang diperoleh tersebut yang cukup stabil. Sebagian besar pendapatan dari kenaikan volume bisnis kapal curah besar (mother vessel) sebesar 49% menjadi 1,2 juta metrik ton dari periode sama tahun lalu sebesar 782.000 metrik ton. PSSI mencatat total pencapaian volume pengangkutan per 30 September 2020 sebesar 18,8 juta metrik ton untuk segmen TNB, FLF dan MV. Pendapatan sewa berjangka mengalami kenaikan signifikan sebesar 54% menjadi US$ 10,3 juta dari US$ 6,7 juta. "Tarif angkutan rata-rata juga mengalami peningkatan sebesar 12% menjadi US$2,72 per metrik ton di kuartal III/2020 dari US$2,42 per metrik ton di kuartal III/2019," ujar Alex, Selasa (3/11). Alex menambahkan, operasional perusahaan di kuartal III berhasil lebih baik kendati di tengah pandemi Covid-19 dengan pencapaian komposisi kontrak jangka panjang dan kontrak spot, masing-masing 95% dan 5% untuk FLF, 86% dan14% untuk TNB, serta 55% dan 45% untuk MV.
Ia menyebutkan, perpanjangan kontrak jangka panjang pengangkutan batubara dan multi kargo serta kontrak baru, per September 2020 PSSI berhasil mengamankan kontrak sebesar US$101 juta. Dari sisi belanja modal, PSSI menyerap sebesar US$ 4,7 juta per September 2020 sebagian besar untuk perbaikan dan pemeliharaan kapal alias docking yang banyak dilakukan di semester pertama, sehingga dapat mengejar permintaan volume pengangkutan di semester kedua. Sebagai bagian dari strategi ekspansi armada, PSSI merencanakan pembelian 1 unit kapal MV Supramax yang ke tujuh di akhir kuartal IV-2020 atau pada awal 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat