Kinerja semester I 2019 kurang memuaskan, saham AKR Corporindo (AKRA) merosot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) merilis laporan keuangan semester I 2019 yang kurang memuaskan. Alhasil, penurunan kinerja ini tercermin dari sahamnya yang merosot pada perdagangan Jumat (26/7) sampai 90 poin atau minus 2,20% ke level Rp 4.000 per saham.

Pada perdagangan Jumat (26/7), volume transaksi saham AKRA hanya 6,97 juta saham dan nilai transaksinya sebesar Rp 27,95 miliar dengan frekuensi transaksi 2.604 kali.

Walaupun laporan keuangannya baru keluar hari ini, kinerja saham AKRA selama sepekan sudah merosot hingga 6,76% dan dalam setahun terakhir kinerjanya juga merah di posisi minus 6,98%.


Melansir keterangan tertulisnya pada Senin (26/7) laporan keuangannya di semester I 2019 mencatatkan pendapatannya turun 13% year on year (yoy) menjadi Rp 9,71 triliun karena menurunnya pendapatan bisnis perdagangan dan distribusi.

Kontribusi pendapatan pada enam bulan pertama tahun ini didominasi oleh penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 70% atau senilai Rp 6,80 triliun. Disusul oleh bahan kimia dasar yang sebesar 24% atau setara Rp 2,29 triliun. Ditambah dengan lini bisnis lainnya yakni logistik sebesar Rp 372 miliar, Kawasan industri Rp 10 miliar, dan pabrikan sebesar Rp 226 miliar.

Penurunan pendapatan diikuti laba bersih yang juga merosot tajam hingga 65,12% yoy dari sebelumnya Rp 1,12 triliun di semester I-2018 menjadi Rp 391 miliar.

Kendati demikian, margin laba bruto meningkat 8,6% dari sebelumnya hanya 7,3% pada semester I 2018, Sementara itu margin laba usahanya meningkat 5,1% pada paruh pertama tahun ini dari yang tahun sebelumnya di margin yang hanya 4,3%.

Direktur Utama PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo menyatakan kinerja bisnis di semester I-2019 menunjukkan ketahanan dengan peningkatan margin yang didorong oleh segmen perdagangan dan distribusi.

“Lingkungan operasi bisnis BBM dan produk bahan kimia dasar terus menunjukkan perkembangan dengan adanya pertumbuhan di pelanggan pertambangan, industri dan komersial,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang dirilis Jumat (26/7).

Haryanto menyatakan setelah pemilihan umum, daya tarik pada Kawasan industri semakin meningkat dengan adanya infrastruktur dan utilitas yang telah dikembangkan pada tahap satu. JIIPE akan menarik investor baru ke Kawasan industri AKRA.

BP-AKR telah memperluas operasi pompa bensi berlogo BP ke Surabaya selama semester I 2019 setelah membuka stasiun pertama di area Jabodetabek tahun lalu.

Ditambah perluasan Jakarta Tank Terminal (JTT) juga dijadwalkan selesai pada semester II 2019 dengan penambahan kapasitas 100.000 KL untuk menopang pertumbuhan pasar bensin di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi