Kinerja Semester I Positif, Simak Rekomendasi Saham Grup Sinar Mas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bawah naungan grup konglomerasi Sinar Mas giat menggelar aksi korporasi. Selain aktif melakukan aksi korporasi, kinerja emiten-emiten di Grup Sinarmas juga tercatat meningkat hingga semester pertama 2022.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat sejauh ini kinerja emiten di bawah Grup Sinar Mas masih sesuai dengan ekspektasi. Menurutnya, momentum pemulihan ekonomi Indonesia memberikan dampak yang positif bagi emiten Group Sinar Mas.

"Kalau diperhatikan, stabilitas pemulihan ekonomi nasional, ditambah dengan strategi bisnis dari Group Sinar Mas masih akan mampu menjaga kinerja emiten setidaknya hingga akhir tahun nanti," ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (7/9).


Baca Juga: Masih Diselimuti Sentimen Positif, Intip Rekomendasi Bumi Serpong Damai (BSDE)

Apalagi diversifikasi bisnis mampu menjaga pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. Contohnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang menyuntikkan investasi sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun ke PT Elang Andalan Nusantara, yang anak perusahaannya mengoperasikan platform dompet digital, DANA.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan Grup Sinarmas tahun ini akan lebih fokus pada pengembangan ekosistem infrastruktur teknologi digital mereka. Hal ini terlihat dari mulai masuknya Alibaba ke PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) hingga penawaran saham perdana PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).

Selain itu, unit usaha lainnya dari PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga memperkuat investasi di ekosistem digital melalui entitas anak, PT Sinar Pertiwi Megah dengan menempatkan modal US$ 25 juta di PT Elang Andalan Nusantara. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) juga sigap mencuil peluang dari pesatnya permintaan pusat data alias data center.

Demikian juga dengan emiten sawit seperti PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) yang memiliki industri kelapa sawit terpadu dari hulu hingga hilir, telah memiliki pabrik biodiesel untuk mendukung proses transformasi ke energi terbarukan.

Baca Juga: Sinar Mas Agro Resources (SMAR) Pakai Dana Penerbitan Obligasi untuk Bayar Utang

Dengan kinerja semester I yang cemerlang, khususnya dari sektor komoditas Pandhu melihat hasil itu bisa dipakai sebagai modal ekspansi, terutama penguatan bisnis berbasis teknologi. Pasalnya, pandemi mendorong laju pertumbuhan sektor teknologi semakin pesat, dan menyajikan prospek cemerlang di masa mendatang.

"Data sebaran penggunaan teknologi di Indonesia belum sebaik negara maju sehingga masih banyak pangsa pasar yang dapat diserap dengan melebarkan sayap bisnis," kata dia.

Dari sekian banyak emiten di Grup Sinar Mas, Pandhu melihat yang paling menarik untuk koleksi saat ini adalah sektor kertas dan properti karena secara valuasi masih relatif rendah dibanding rata-rata historisnya. Sehingga risiko nya relatif rendah.

Misalnya BSDE pada level PBV 0,54 kali, sedangkan rata-rata 5 tahun sekitar 0,9 kali. Kemudian DMAS PBV 1,36 kali sedangkan rata-ratanya di 1,6 kali. Lalu di sektor kertas INKP saat ini diperdagangkan pada level PE 4,1 kali dan TKIM 4,4 kali, jauh lebih rendah daripada rata-rata historis.

"Padahal kinerja keuangan rata-rata masih bertumbuh dibanding tahun lalu sehingga bagi investor jangka panjang yang konservatif bisa pertimbangkan untuk koleksi saham-saham tersebut," katanya.

Baca Juga: DANA dan Sinarmas Kolaborasi Akselerasi Ekonomi Digital

Sementara untuk saham FREN dan MORA dinilainya juga cukup menarik, jika dilihat dari potensi pertumbuhannya. Hal ini karena sektor telekomunikasi dan pendukungnya akan menjadi fokus utama dari Grup Sinarmas.

"Namun, secara valuasi cukup tinggi sehingga lebih cocok untuk trading jangka pendek untuk saat ini," imbuh dia.

Oleh sebab itu, Pandhu lebih menjagokan saham BSDE dengan target harga 12 bulan ke depan Rp 1.100 per saham, lalu DMAS Rp 200 per saham, INKP Rp 10.000 per saham, dan TKIM Rp 9.000 per saham. Nico juga menjagokan INKP dengan target harga Rp 9.200 per saham, DMAS Rp 230 per saham, dan BSDE Rp 1.250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati