KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) diperkirakan akan tetap positif di tahun 2024. Prediksi ini mengacu pada kinerja SILO kuartal II-2024 yang cerah. Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Erni Marsella Siahaan menyebutkan, laba bersih SILO kuartal II-2024 melonjak 2.110% secara
quarter on quarter (QoQ) menjadi Rp 301 miliar dari basis yang rendah kuartal sebelumnya. Lonjakan ini dipengaruhi oleh biaya non-tunai sebesar Rp 308 miliar. Erni juga menyebutkan bahwa laba kotor SILO meningkat sebesar 5% QoQ. Margin laba kotor meningkat 220 bps menjadi 40,4% di kuartal II-2024. Namun, penjualan SILO menurun tipis 1% QoQ pada kuartal II-2024, sejalan dengan musiman yang lemah karena musim liburan.
Selain itu, margin laba usaha sedikit menurun sebesar 40 bps QoQ menjadi 16,1% di kuartal II-2024, didorong oleh peningkatan pengeluaran operasional (opex) sebesar 10% QoQ. Secara kumulatif, pendapatan semester pertama 2024 turun 38% secara
year on year (YoY), hanya mencapai 27% dari estimasi dan konsensus. Namun secara tahunan, Erni mengatakan bahwa pertumbuhan SILO akan tetap solid atau naik sebesar 12% YoY di kuartal II-2024 dan mengindikasikan peningkatan trafik yang konsisten di tahun-tahun pasca-pandemi.
Baca Juga: Laba Siloam International (SILO) Menyusut di Semester I 2024 Di sisi lain, dia mengatakan bahwa pendapatan SILO juga tetap kuat dan sedikit meningkat sebesar 1% QoQ untuk layanan rawat inap dan rawat jalan. Tak hanya itu, SILO juga berhasil mempertahankan intensitas pendapatan yang kuat ini terutama karena keberhasilan mereka dalam memperoleh lebih banyak daya tarik pada kasus-kasus dengan kompleksitas tinggi yang disebut dengan CONGO yakni
Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, dan
Orthopaedic. “Kontribusi kasus CONGO terhadap total pendapatan telah meningkat menjadi 40% pada semester pertama tahun ini ketimbang 39% pada semester pertama tahun lalu. Hal ini menghasilkan peningkatan yang solid pada pendapatan rata-rata per tempat tidur terhuni alias
Average Revenue per Occupied Beds (ARPOB) sebesar 1,1% QoQ dan 3,5% YoY di 2Q24,” kata Erni dalam risetnya, 31 Juli 2024. Selanjutnya, Erni bilang, tren intensitas pendapatan pasien rawat jalan juga solid dengan pertumbuhan positif yang konsisten pada rata-rata pendapatan per kunjungan rawat jalan dalam tiga kuartal terakhir, membalikkan tren pelemahan pada tahun-tahun awal pasca pandemi. “SILO mempertahankan bauran pendapatan yang tidak berubah, dengan BPJS berkontribusi sebesar 18% dari total pendapatan pada 1H24,” kata dia.
Baca Juga: Dana Belasan Triliun Rupiah Hingga Masuknya Perusahaan Asing Warnai Sederet Emiten RS Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai positif prospek SILO. Menurut dia, penerapan informasi dan teknologi yang baik, mendukung peningkatan jumlah pasien. Selain itu, Nico mengatakan bahwa kinerja SILO tetap akan positif di tahun ini juga karena adanya peningkatan dukungan, baik dokter maupun teknologi, untuk program klinis yang lebih kompleks seperti kardiologi dan bedah jantung, onkologi dan bedah onkologi, neurologi dan bedah saraf, gastroenterologi dan bedah ortopedi (CONGO). "Jadi sejauh ini kami masih melihat ada potensi peningkatan
revenue berkisar 10%-12% pada tahun ini," ujar Nico saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/8). Di samping itu, Nico menilai, rencana Siloam Internasional Hospital untuk melakukan penawaran tender sukarela atau
voluntary tender offer tidak akan begitu berdampak terhadap pergerakan sahamnya. Adapun tender offer ini akan dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 5,85 miliar saham. “Adanya
tender offer ini tidak begitu berdampak terhadap pergerakan saham SILO, tapi kelihatannya relatif naik terbatas,” kata Nico.
Baca Juga: Emiten Kesehatan Diramal Tumbuh Positif, Simak Rekomendasi Saham MIKA, HEAL, dan SILO Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen SILO menyampaikan bahwa penawaran tender sukarela akan dilakukan oleh Sight Investment Company Pte. Limited. Sight Investment Company menjadi pihak yang melakukan penawaran tender offer ini. Tender offer akan dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 5,85 miliar saham dengan nilai nominal Rp 12,5 per saham, yang mewakili 45% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SILO dengan harga penawaran sebesar Rp 2.850 per saham. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kinerja SILO ke depannya atau hingga akhir tahun ini masih bisa berpotensi mencatatkan pertumbuhan
top line dan bottom line, mengingat adanya ekspansi yang dilakukan perusahaan ini bisa meningkatkan pendapatan. Azis menyebutkan bahwa tahun ini, SILO menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) hingga Rp 2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi, seperti menyelesaikan sejumlah proyek berjalan di Siloam Hospitals Makassar Expansion, Siloam Hospitals Lippo Village LINAC Expansion, Siloam Hospitals Sentosa Bekasi Expansion and Siloam Hospitals New Gubeng Surabaya. Azis menilai, ekspansi yang dilakukan oleh SILO akan menjadi salah satu faktor pendukung prospek kinerja Siloam. "Karena menurut saya dengan adanya rumah sakit dan
hospital beds yang semakin banyak, maka dapat menggapai trafik yang lebih banyak juga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).
Baca Juga: Investor Siloam International Hospitals (SILO) Gelar Tender Sukarela Rp 16,68 Triliun Selain itu, Azis bilang bahwa SILO juga akan kedatangan investor baru, yakni Sight Investment Company Pte, Ltd. Ia menyebutkan, mereka juga memiliki saham di berbagai perusahaan rumah sakit di mancanegara. "Sehingga dengan begitu, dapat mendorong langkah-langkah taktis untuk SILO ke depannya dengan pengalamannya di dunia hospitals, jadi ini menjadi langkah yang baik," ungkapnya. Azis merekomendasikan
buy untuk SILO dengan target harga Rp 3.010 per saham. Nico juga merekomendasikan
buy untuk SILO, dengan target harga Rp 2.950 per saham. Erni turut merekomendasikan
buy untuk SILO dengan target harga Rp 3.070 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati