KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,52 triliun pada 2022. Angka ini naik 1,45% dibandingkan tahun sebelumnya 2021 sebesar Rp 9,38 triliun. Adapun, pertumbuhan positif pada tahun 2022 didukung oleh beberapa program klinis yang berkelanjutan. Head of Public Relation and Media Relation SILO Jimmy Rambing mengatakan yang menjadi faktor pendorong kenaikan kinerja SILO pada 2022 berasal dari layanan kesehatan yang merupakan bisnis underpenetrated di Indonesia.
Sehingga setiap tahun terjadi peningkatan volume pasien dan permintaan untuk layanan kesehatan. "Siloam mulai menuai hasil positif dari ekspansi rumah sakit dan klinik Siloam yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (31/3).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Siloam International Hospitals (SILO) Selain itu, Siloam juga mengembangkan
payer mix dan sebagai hasilnya 80% dari total pendapatan adalah dari
private payer mix. Transformasi ini mendorong Siloam untuk meningkatkan
Average Revenue per Occupied Beds (ARPOB) dari Rp 2,2 miliar pada 2019 menjadi Rp 3,3 miliar pada 2022. Jimmy mengatakan Siloam memiliki 4 pilar strategi yaitu
Core Growth, Network Expansion, Clinical Programs, dan
Digital Business. Dalam
Core Growth, Siloam melanjutkan fokusnya untuk mengembangkan payer mix dan meningkatkan program loyalitas pasien. Dalam Network Expansion, Siloam akan terus melakukan ekspansi bisnis dan mengoptimalkan asset yang sudah ada. Dalam Clinical Programs, Siloam juga memfokuskan perhatian ke
Centers of Excellence (CoE) nya seperti Onkologi, Kardiologi, Neurologi dan Urologi. Dalam Digital Business, Siloam juga melakukan investasi besar untuk pasien dengan meluncurkan Electronic Medical Record, digital patient feedback (SOFAS) dan juga pada saluran digital seperti Aplikasi MySiloam dan situs website Siloam. Jimmy mengatakan menargetkan akan terdapat pertumbuhan low to mid double digit pada pendapatan di 2023.
Baca Juga: SILO Incar Kinerja Naik Dua Digit Sementara, Siloam telah menyiapkan modal belanja atau Capex sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar. Selain itu Siloam akan melakukan strategi ekspansi dengan membuka 1 hingga 2 rumah sakit per tahun dan terus mengoptimalkan aset yang ada.
"Tingkat okupansi terus meningkat dan didukung oleh pertumbuhan bisnis non-COVID dan telah mencapai lebih dari 65% okupansi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto