Kinerja SMRA Diramal Tumbuh Positif, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) diperkirakan tetap tumbuh, meskipun cenderung terbatas pada 2024. Perkiraan tersebut menyusul kinerja yang melambat sepanjang tahun 2023.

Berdasarkan data perseroan, marketing sales SMRA hingga November 2023 tercatat sebesar Rp 3,06 triliun. Capaian tersebut terkoreksi 19,26% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 3,79 triliun.

Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya berpendapat dengan hasil tersebut maka marketing sales perseroan akan berada di bawah target. Adapun SMRA menargetkan marketing sales Rp 5 triliun sepanjang 2023.


Untuk tahun ini, sejumlah sentimen masih membayangi kinerja SMRA. Salah satunya suku bunga yang masih tinggi.

Baca Juga: Sempat Hadapi Tantangan Berat, Ini Rekomendasi Saham Emiten Properti dari Analis

Meski demikian, Cheril masih menilai positif prospek SMRA. Menurutnya, perseroan memiliki reputasi yang baik sebagai developer dan inovatif. Misalnya baru-baru ini launching Summarecon Karawang yang direspons baik oleh pasar dengan tingkat okupansi hingga 60%, usai rilis Oktober 2023. 

"Lalu dengan pengoperasian kereta cepat Whoosh yang dekat dengan Summarecon Bandung juga bisa menjadi booster untuk SMRA," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).

Namun, mengingat capaian sepanjang 2023, Cheril memproyeksikan pertumbuhan marketing sales SMRA akan cenderung terbatas. Ia memperkirakan pertumbuhannya antara 2%-5% di 2024.

Dari kinerja keuangan, analis Maybank Sekuritas Indonesia William Jefferson W menilai prospek SMRA lebih optimis. Ia berpendapat kinerja SMRA juga akan didukung dari insentif PPn yang diberikan pemerintah.

Menurut William, insentif PPn akan meningkatkan permintaan rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar, sehingga dapat mengurangi kemungkinan penurunan keterjangkauan akibat kenaikan suku bunga KPR.

Ini juga berkaca dari kontribusi penjualan rumah di bawah Rp 2 miliar yang menyumbang sebesar Rp 550 miliar atau setara 18% marketing sales hingga September 2023.

Baca Juga: Sektor Ritel Diprediksi Cerah Dalam Jangka Panjang, Simak Rekomendasi Sahamnya

"Kami percaya SMRA berada di posisi yang tepat untuk mengambil keuntungan dari insentif pajak," katanya.

Maybank Sekuritas memproyeksikan kinerja pendapatan di 2024 bisa tumbuh 9,66% menjadi Rp 7,26 triliun. Lalu, laba bersih diperkirakan tumbuh 7,91% menjadi Rp 859 miliar.

William merekomendasikan buy SMRA dengan target harga Rp 800. Sementara Cheril merekomendasikan hold dengan target harga Rp 650.

 
SMRA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi