KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (
TRIS) perusahaan yang bergerak pada sektor
integrated apparel provider terus memperluas pasarnya untuk diversifikasi produk Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat dan masker nonmedis tahun ini. Saat ini Perseroan mulai menyasar market internasional, di mana sebagian besar market ekspor TRIS berada di Australia dan Amerika Serikat. Adapun diversifikasi produk ini adalah salah satu upaya Perseroan dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Santoso Widjojo, Direktur Utama TRIS berharap, adanya perluasan ekspor ini dapat menambah kontribusi ekspor TRIS, di mana sampai semester I?2020 penjualan ekspor Perseroan memiliki kontribusi sebesar 51% atau sebesar Rp324,2 miliar.
Baca Juga: Semester I 2020, pendapatan Trisula Textile (BELL) naik 14,78% "Saat ini TRIS melakukan perluasan market dengan customer di luar negeri melalui entitas anak usahanya, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry untuk APD berupa baju hazmat dan masker non medis. Adapun Negara tujuan ekspornya adalah Amerika, Australia, dan Inggris. Dan sedang membidik untuk mengekspor ke Singapura," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (4/8). Kini TRIS sudah mulai melakukan ekspor untuk masker non medis yang bukan non?woven. Di sisi lain, untuk produk APD berupa baju hazmat TRIS masih menunggu izin untuk ekspor. “Dalam masa pandemi Covid-19 ini kami terus mengembangkan strategi bisnis kami. Salah satunya adalah dengan membidik pasar ekspor untuk APD berupa baju hazmat dan masker non-medis. Adanya perang dagang antara Amerika dan China yang semakin memanas ini juga membuka peluang untuk pasar luar negeri Perseroan sehingga diharapkan ke depan TRIS tidak hanya di domestik melainkan juga dapat memperluas pasar ekspor,” lanjut Santoso. Sebelumnya selain APD berupa baju hazmat dan masker non medis, TRIS juga sudah memproduksi APD berupa pakaian seragam pelindung anti api untuk pasar luar negeri, yaitu New South Wales, Australia. “Sebagai perusahaan tekstil dan garmen, kami menerima pesanan
customized sehingga dapat membuat berbagai macam pakaian, termasuk pakaian yang di desain khusus seperti APD mulai dari seragam pemadam kebakaran hingga APD baju hazmat. Maka kami terus melakukan improvisasi dalam melihat peluang yang ada,” ujar Santoso. Di sisi domestik, TRIS melalui anak usahanya PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) untuk turut terus memperluas pasar, terutama untuk pasar pakaian seragam dan aksesoris yang juga dapat dipesan secara
customized. Tak hanya itu, pihaknya juga mengembangkan Kain Sehat untuk diproduksi menjadi berbagai jenis pakaian pelindung diri. Saat ini, Perseroan melalui merek JOBB akan memasarkan jaket lipat sebagai pakaian pelindung diri di era new normal.
Baca Juga: Trisula International optimistis bisa mendorong kinerja bisnis di era new normal Sebagai informasi, pendapatan Perseroan pada Semester I?2020 mencapai Rp631,5 miliar atau terkontraksi sebesar 11,56% dari Rp714,03 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang disebabkan oleh beban pokok penjualan. Sementara laba bersih Perseroan pada Kuartal II 2020 juga mengalami koreksi sebesar 14,36% YoY menjadi sebesar Rp10,51 miliar. “Memang pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan bagi kami sehingga kami perlu menyiapkan berbagai strategi. Diharapkan ke depannya melalui sinergi dengan anak usaha kami dapat meningkatkan kinerja TRIS,” tutup Santoso. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto