Kinerja terkoreksi 11,56% di semester I, Trisula (TRIS) fokus diversifikasi produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk  (TRIS)  perusahaan yang bergerak pada sektor integrated  apparel  provider  terus memperluas pasarnya untuk diversifikasi produk Alat Pelindung Diri  (APD) berupa  baju  hazmat  dan  masker  nonmedis tahun ini.

Saat ini Perseroan mulai menyasar market internasional,  di  mana  sebagian  besar  market ekspor  TRIS  berada  di  Australia  dan  Amerika Serikat.  Adapun  diversifikasi  produk  ini  adalah salah  satu  upaya  Perseroan  dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19. 

Santoso  Widjojo, Direktur  Utama  TRIS berharap,  adanya  perluasan ekspor  ini  dapat  menambah  kontribusi  ekspor TRIS,  di mana  sampai  semester I?2020 penjualan ekspor Perseroan memiliki kontribusi sebesar 51% atau  sebesar  Rp324,2  miliar.


Baca Juga: Semester I 2020, pendapatan Trisula Textile (BELL) naik 14,78%

"Saat  ini TRIS melakukan perluasan market dengan customer di luar negeri melalui entitas anak usahanya, yaitu PT Trisco  Tailored  Apparel  Manufacturing  dan  PT Trimas Sarana Garment Industry untuk APD berupa baju  hazmat  dan  masker  non  medis.  Adapun Negara  tujuan  ekspornya  adalah  Amerika, Australia, dan Inggris. Dan sedang membidik untuk mengekspor ke Singapura," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (4/8).

Kini  TRIS  sudah  mulai  melakukan  ekspor  untuk masker non medis yang bukan non?woven. Di sisi lain,  untuk  produk APD  berupa  baju  hazmat TRIS masih menunggu izin untuk ekspor.

“Dalam masa pandemi Covid-19 ini kami terus mengembangkan strategi bisnis kami. Salah satunya adalah dengan membidik  pasar  ekspor  untuk  APD  berupa  baju hazmat  dan  masker  non-medis.  Adanya  perang dagang  antara  Amerika  dan  China  yang semakin memanas ini juga membuka peluang untuk pasar luar  negeri  Perseroan  sehingga  diharapkan ke depan TRIS tidak hanya di domestik melainkan juga dapat memperluas pasar ekspor,” lanjut Santoso.

Sebelumnya  selain  APD  berupa  baju  hazmat  dan masker non medis, TRIS juga sudah memproduksi APD  berupa  pakaian  seragam  pelindung  anti  api untuk  pasar  luar  negeri,  yaitu New  South Wales, Australia.

“Sebagai perusahaan tekstil dan garmen, kami  menerima  pesanan  customized  sehingga dapat  membuat  berbagai  macam  pakaian, termasuk  pakaian  yang  di  desain  khusus  seperti APD  mulai  dari  seragam  pemadam  kebakaran hingga  APD  baju  hazmat.  Maka  kami  terus melakukan  improvisasi  dalam  melihat  peluang yang ada,” ujar Santoso.

Di  sisi  domestik,  TRIS  melalui  anak  usahanya  PT Trisula  Textile  Industries  Tbk  (BELL) untuk turut terus memperluas pasar, terutama untuk pasar pakaian seragam  dan  aksesoris  yang  juga  dapat dipesan secara customized.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengembangkan Kain Sehat untuk diproduksi menjadi berbagai jenis pakaian pelindung diri. Saat ini, Perseroan melalui merek JOBB akan memasarkan jaket lipat sebagai pakaian pelindung diri di era new normal.

Baca Juga: Trisula International optimistis bisa mendorong kinerja bisnis di era new normal

Sebagai  informasi,  pendapatan  Perseroan  pada Semester  I?2020  mencapai  Rp631,5  miliar  atau terkontraksi  sebesar  11,56%  dari  Rp714,03 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang disebabkan  oleh  beban  pokok  penjualan.

Sementara laba bersih Perseroan pada Kuartal II 2020 juga mengalami koreksi sebesar 14,36% YoY menjadi  sebesar  Rp10,51  miliar.

“Memang pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan bagi kami sehingga kami perlu menyiapkan berbagai strategi. Diharapkan  ke  depannya  melalui  sinergi  dengan anak  usaha  kami  dapat  meningkatkan kinerja TRIS,” tutup Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto