KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kinerja keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) masih lambat terbeban harga batubara. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2019, laba DOID merosot 43,5% secara tahunan menjadi US 28,15 juta dari US$ 49,80 juta. Sementara, pos pendapatan tumbuh 8,3% secara tahunan menjadi US$ 690,33 juta. Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan kinerja DOID belum memuaskan karena sektor batubara masih dilanda pelemahan harga batubara. Senada, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai wajar kinerja DOID menurun karena harga batubara belum pulih. Selain itu, Chris menilai utang emiten kontraktor tambang ini masih cukup besar dan membebani kinerja keuangan meski total liabilitas DOID turun 5% di kuaratal III 2019 jadi sebesar US$ 876 juta dari US$ 922 juta di periode yang sama tahun lalu. "Utang membuat pertumbuhan kinerja DOID masih tergolong kecil untuk ukuran kontraktor tambang," kata Chirs, Kamis (7/11).
Kinerja terseret pelemahan harga batubara, ini rekomendasi saham Delta Dunia (DOID)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan kinerja keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) masih lambat terbeban harga batubara. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2019, laba DOID merosot 43,5% secara tahunan menjadi US 28,15 juta dari US$ 49,80 juta. Sementara, pos pendapatan tumbuh 8,3% secara tahunan menjadi US$ 690,33 juta. Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan kinerja DOID belum memuaskan karena sektor batubara masih dilanda pelemahan harga batubara. Senada, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai wajar kinerja DOID menurun karena harga batubara belum pulih. Selain itu, Chris menilai utang emiten kontraktor tambang ini masih cukup besar dan membebani kinerja keuangan meski total liabilitas DOID turun 5% di kuaratal III 2019 jadi sebesar US$ 876 juta dari US$ 922 juta di periode yang sama tahun lalu. "Utang membuat pertumbuhan kinerja DOID masih tergolong kecil untuk ukuran kontraktor tambang," kata Chirs, Kamis (7/11).