Kinerja tertekan di kuartal I 2021, cek rekomendasi saham Ace Hardware (ACES)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) tertekan pada kuartal I-2021. Emiten ritel ini mencatat penurunan pendapatan sebesar 14,5% secara year on year menjadi Rp 1,68 triliun. 

Hal ini turut berpengaruh terhadap kinerja bottom line ACES yang tercatat ikut turun 33,8% secara year on year menjadi Rp 162 miliar.

Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika dalam risetnya pada 19 Juli menuliskan, dalamnya penurunan kinerja ACES tidak terlepas dari efek high base pada kuartal I-2020 yang belum terdampak pandemi. Selain itu, pada awal tahun ini pemberlakukan PSBB turut menekan kinerja ACES.


“Namun kami melihat ACES telah melakukan efisiensi, yang dapat dilihat dari COGS (-13,1% yoy) dan biaya operasional (-9,3% yoy) yang lebih rendah. Selain itu, kami juga melihat pemulihan pertumbuhan Same Sales Store Growth (SSSG) sudah berjalan, meskipun masih di wilayah negatif dengan SSSG pada Maret 2021 di -14,7%. (Jan 21: -18,5% dan Feb 21: -19,3%),” tulis Putu dalam risetnya. 

Putu melihat SSSG ACES pada April dan Mei sudah kembali membaik seiring mulai longgarnya aktivitas masyarakat saat itu dan didorong momen Ramadhan dan lebaran, walaupun memasuki Juni sudah kembali negatif. 

Baca Juga: PPKM darurat, Ace Hardware (ACES) andalkan penjualan online

Pada kuartal III-2021 ini, Putu meyakini SSSG ACES akan kembali turun seiring pemerintah menetapkan PPKM darurat yang berarti 70% dari total toko ACES yang berlokasi di Jawa dan Bali ditutup sementara. 

 
ACES Chart by TradingView

Selain mencermati SSSG, Putu juga menilai GPM ACES perlu diperhatikan seiring masih ada peluang depresiasi rupiah terhadap dolar AS karena ketidakpastian yang berlanjut.  Menurutnya, ini akan memberi dampak negatif lantaran 80% produk ACES diimpor. Apalagi, rupiah saat ini berada di sekitar Rp 14.500 per dolar AS atau 3,5% di atas rata-rata tahun lalu yang Rp 14.000 per dolar AS. 

“Ini akan menjadi tantangan bagi ACES untuk meneruskan COGS yang lebih tinggi kepada pelanggan,” imbuh Putu.

Di satu sisi, menyiasati penutupan toko, penjualan online ACES telah mencatat pertumbuhan yang kuat. Namun, Putu melihat hal tersebut masih belum cukup kuat untuk mengimbangi kerugian dari rendahnya pengunjung di toko fisik, mengingat sifat bisnis ACES yang mengandalkan kunjungan ke toko. 

Oleh karena itu, Putu memangkas perkiraan pendapatan ACES pada tahun ini menjadi Rp 7,88 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 748 miliar. 

Walau begitu, Putu masih merekomendasikan untuk beli saham ACES dengan target harga Rp 1.600 per saham seiring ACES sudah terbukti sebagai salah satu emiten ritel kuat yang masih bisa mencatat laba positif dan posisi kas bersih yang kuat di tengah situasi yang tidak menguntungkan.

Selanjutnya: Ekspansi Tetap Berlanjut, Ace Hardware (ACES) Akan Bangun 8 Gerai Baru Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat