KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang paruh pertama 2020, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan penurunan kinerja, baik topline maupun bottomline. Emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,1 miliar, turun 15,05% dari pendapatan bersih periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 1,3 miliar. BRPT pun membukukan kerugian bersih senilai US$ 8,8 juta, berbanding terbalik dengan capaian BRPT pada semester I-2019 yang masih mencatatkan laba bersih senilai US$ 10,91 juta. Baca Juga: Kinerja keuangan Resources Alam Indonesia (KKGI) menyusut di semester I
Kepada Kontan.co.id, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun menilai, capaian BRPT sepanjang semester I-2020 berada di bawah ekspektasinya. Sebelumnya, Young Jun sudah memperkirakan bahwa kinerja BRPT akan tertekan khususnya di kuartal kedua 2020. Hal ini karena pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan sosial skala besar (PSBB) pada kuartal tersebut. Namun, permintaan domestik yang menyusut mungkin akan dikompensasi oleh penjualan ekspor, terutama ke China. Akan tetapi, Young Jun menilai penjualan ekspor ini tidak akan cukup untuk mengimbangi pelemahan permintaan di dalam negeri.