Kinerja tertekan, KLBF terpaksa efisiensi



JAKARTA.Tahun ini, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan tahun ini sebesar 6%-7%.

Sampai saat ini belum ada revisi target dari perusahaan. Akan tetapi perusahaan juga tidak bisa memastikan target ini akan tercapai.

Salah satu strategi yang dilakukan Kalbe Farma yaitu efisiensi internal karena saat ini kondisi market yang masih lemah. Di lain hal, harga obatan generic tidak bisa naik karena program BPJS.


Menurut Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dengan depresiasi rupiah cukup tinggi maka perusahaannya harus melakukan penghematan terutama pada biaya produksi dan penghematan biaya over head.

"Walaupun sebetulnya pengaruhnya masih kecil," tutur Vidjongtius kepada KONTAN, Senin (12/10).

Selama ini, sekitar 90% bahan baku dari Kalbe Farma impor. Hanya sekitar 10% bahan baku seperti gula yang dibeli pada pasar domestik.

Bahan mentah impor, tetapi hanya 5% produk Kalbe Farma diekspor ke pasar ASEAN.

Kalbe pun belum ada rencana untuk menaikkan pasar ekspor.

"Kita mempertahankan pangsa pasar yang ada," terang Vidjongtius.

Pada semester I/2015, Kalbe Farma mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 4,05% menjadi Rp 8,71 triliun dibandingkan semester I/2014 yang sebesar Rp 8,37 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto