Kinerja tertekan, saham Matahari Department Store (LPPF) masih direkomendasikan beli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama 2020 kinerja keuangan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tertekan pandemi Covid-19. Pendapatan bersih LPPF merosot 62,18% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,25 triliun dari sebelumnya Rp 5,95 triliun.

Akibatnya, LPPF menanggung kerugian hingga Rp 357,87 miliar. Padahal di semester yang sama tahun 2019 LPPF mampu membukukan laba hingga Rp 1,16 triliun.

Asal tahu saja, emiten ritel ini sebenarnya telah melakukan beberapa langkah untuk mengurangi biaya. Misal, memperoleh keringanan sewa yang menekan pengeluaran operasional hingga 53,8% pada kuartal II 2020. Akan tetapi keringanan itu belum mampu menyelamatkan LPPF dari kerugian.


Baca Juga: Gara-gara corona, kinerja Matahari Department Store (LPPF) di semester I-2020 loyo

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengamati, penurunan top line LPPF dipicu penutupan sementara gerai-gerai LPPF di bulan April 2020. Akibatnya, pertumbuhan rata-rata penjualan setiap toko atau same store sales growth (SSSG)  tercatat negatif 83,7% di kuartal II 2020. Padahal di periode yang sama tahun lalu, SSSG bertumbuh 1,7%

Walau pendapatan tertekan, gross profit margin atawa margin laba kotor LPPF dapat dipertahankan di 61,4%, lebih tinggi dibandingkan margin laba kotor di kuartal I 2020 yang tercatat 59,2%.

Oleh karenanya, Mirae Asset Sekuritas berharap di semester II ini dapat terjadi pemulihan secara bertahap. Manajemen LPPF telah menempuh beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja dan mengelola biaya yang lebih baik ke depan. "Seperti menyingkirkan brand yang memiliki kinerja buruk dan pengurangan modal kerja," jelas Christine dalam riset, Sabtu (1/7).

Baca Juga: Ini saham-saham yang masuk LQ45, IDX30, dan IDX80 mulai Senin (3/8)

Di sisi lain, LPPF melihat ada kemajuan yang stabil sejak Mei, tercermin dari peningkatan di setiap pekan. Sementara itu, penjualan di bulan Juli sesuai dengan harapan manajemen. Sehingga, kinerja di semester II dapat menjadi lebih baik.

Asal tahu saja, saat ini manajemen LPPF dalam proses restrukturisasi keseluruhan toko. LPPF menyederhanakan kategori produk, pengelompokan produk berdasarkan demografi, serta penataan ruang berdasarkan kontribusinya ke penjualan. Adapun proses ini telah berjalan hingga 90%.

Melihat faktor-faktor di atas, analis masih mempertahankan rekomendasi buy terhadap saham LPPF dengan target harga di Rp 1.500. Target harga itu telah disesuaikan dengan realisasi di kuartal II 2020 yang lebih rendah dibanding ekspektasi. Sebelumnya, saham LPPF dibidik dengan target harga Rp 1.700.

"Kami mengantisipasi peningkatan penjualan yang mendekati akhir tahun dan mengharapkan restrukturisasi membuahkan hasil pada tahun 2021," imbuh Christine.

Baca Juga: Penjualan tiap gerai Matahari Departement Store (LPPF) mulai naik di semester II

Adapun dengan kinerja yang lambat sepanjang tahun 2020, pendapatan LPPF diharapkan bisa bertumbuh hingga 64% di tahun 2021 mendatang. Meski begitu, LPPF masih akan dibayang-bayangi penutupan gerai-gerai karena potensi penerapan kembali PSBB, serta kemerosotan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati